Anchorage, Gatra.com - Suhu yang meningkat membuat es di sepanjang Alaska Utara mencair. Pekan lalu, suhu mencapai 9 derajat celcius, menyebabkan es menghilang lebih cepat saat berlangsungnya musim semi di kawasan ini. Warga Alaska juga mengeluhkan sulitnya mendapat hasil buruan satwa liar dan ikan akibat mencairnya es kali ini.
Pakar iklim di Pusat Penilaian dan Kebijakan Iklim Alaska, Rick Thoman, bahkan menyebut laut Bering utara dan laut Chukchi selatan seperti "terpanggang."
"Suhu di permukaan laut minggu lalu mencapai 9 derajat Celcius, suhu ini 5 derajat Celcius di atas rata-rata suhu tahun 1981-2010. Perairannya lebih hangat dari tahun lalu, dan ini tahun yang sangat hangat," kata Thoman dilansir Associated Press, Senin (1/7).
Salah seorang warga lokal setempat, Janet Mitchell dari Kota Kivalina, Alaska, mengungkapkan sulitnya mendapat hewan buruan saat ini. Pemburu dari keluarganya pada awal Juni melakukan perjalanan lebih dari 50 mil (80 kilometer) dengan perahu untuk menemukan anjing laut berjanggut di atas es laut.
"Kami tidak tahu apakah kami akan memiliki makanan untuk musim dingin kami, kondisi ini menakutkan," katanya.
Lapisan es di sekitar Alaska biasanya bertahan hingga akhir Mei, namun tahun ini lapisan es telah mencair di bulan Maret. Pusat Penelitian Arktik Internasional Brian Brettschneider dalam laporan CNN tanggal 28 Juni lalu, mengatakan, pemanasan global telah menyebabkan tren peningkatan suhu di dunia, termasuk Alaska.
"Ini bagian dari tren peningkatan suhu global dan merupakan cerminan dari perubahan iklim kita," kata Brettschneider.
Menurut Brettschneider, yang terjadi di pesisir Alaska bisa berdampak besar bagi semua orang. "Kebanyakan orang merasakan dampak perubahan iklim, bahkan jika mereka tidak mengetahuinya. Perubahan sedang terjadi dan perubahan ini bisa berdampak lebih besar," ujarnya.