Jakarta, Gatra.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bersama Polda Jabar berhasil meringkus lima tersangka teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI). Kelima pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda, yakni di Bekasi, Jawa Barat dan Ponorogo, Jawa Timur.
Salah satu pelaku yang ditangkap merupakan Pemimpin JI, yaitu PW. Pelaku ditangkap pada Sabtu (29/6) lalu pukul 06.12 WIB saat berada pada sebuah hotel di Jalan Raya Kranggan, Jati Raden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Yang ditangkap ini adalah pimpinan [daripada] JI. Setelah dia melakukan metamorfosa dari tahun 2007 sampai dengan sekarang atau boleh dikatakan sebagai Amir [Pimpinan] dari JI. JI sendiri pernah dipimpin oleh Amir atas nama Zarkasih," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/7).
Tersangka kedua, yakni MY merupakan istri dari PW, kemudian tersangka ketiga berinisial BS merupakan tangan kanan sang pemimpin. Kedua pelaku ditangkap pada waktu yang sama seperti PW.
"Ini dari istri pelaku ya, ini salah satu tokoh juga yang direkrut. Perannya BS ini sebagai penghubung antara Amir dengan orang-orang yang berhasil direkrut. Kemudian yang bersangkutan juga merangkap juga sebagai driver dari pada Amir. Salah satu orang kepercayaan Amir," tambah dia.
Kemudian, pelaku keempat berinisial A yang ditangkap pada Minggu (30/6) lalu pada jam 11.45 WIB. Penangkapan berlokasi di Perumahan Griya Sariah, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Kebalen, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Ini anggota dr PW dan juga orang kepercayaan PW yang membantu dalam pelaksaan tugas menggerakan organisasi JI yang ada di Indonesia," tutur dia.
Tersangka terakhir berinisial BT alias Haedar alias Feni alias Gani diringkus pada Minggu (30/6) di kawasan Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur.
"Sebagai penasehat dan asisten dari PW, sebagai orang kepercayaannya juga utk mengendalikan jaringan JI di Jatim," ujar Dedi.
Dedi berkata, keberadaan JI saat ini untuk memperkuat pondasi ekonomi serta kemampuan individu melalui pelatihan yang dilaksanakan di Indonesia. Tujuan lainnya adalah untuk membangun khilafah di Tanah Air. Pihak kepolisian saat ini pun masih mendalami perkara tersebut.