Lancaster, Gatra.com - Danau subglasial adalah objek alami yang paling jarang' dieksplorasi dan paling penting di bumi. Keberadaanya masih dipandang sebelah mata soal prevalensi dan dampaknya.
Sekarang, lebih dari 400 danau ini telah ditemukan di bawah benua Antartika. Hingga tahun 1950-an, para ilmuwan berpikir bahwa lapisan es ini tidak mengandung air cair sama sekali.
Sekarang, kisah serupa sedang terjadi di belahan bumi utara. Penelitian baru yang telah ditdrbitkan Nature Communications menunjukkan danau di bawah lapisan es Greenland meningkat dari hanya empat menjadi 60 danau atau 14 kali lipat.
"Studi ini untuk pertama kalinya memungkinkan kami mulai membangun gambaran di mana danau terbentuk di bawah lapisan es Greenland," ungkap penulis utama dan ahli hidrologi Jade Bowling dari Universitas Lancaster kepada Science Alert.
"Ini penting untuk menentukan pengaruhnya pada sistem hidrologi subglasial yang lebih luas dan dinamika aliran es, serta meningkatkan pemahaman kita tentang keadaan termal basal lapisan es," terangnya.
Lapisan es Greenland memiliki ketebalan beberapa kilometer (sekitar 1,9 mil) dan masih belum jelas apa yang sebenarnya terjadi di bawah bagian luarnya yang beku. Ketika dunia terus menghangat, lapisan tersebut telah kehilangan sekitar 244 miliar ton es setiap tahun. Apabila semuanya dibiarkan mencair, permukaan laut akan naik hingga 7 meter (23 kaki).
Ketika badan-badan air ini mengisi dan keluar dari Antartika, mereka dapat menyebabkan es di atasnya mengalir lebih cepat. Para ilmuwan berpikir hal yang sama bisa terjadi di Greenland. Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu meramalkan bahwa reaksi berantai drainase air di Greenland dapat mempercepat aliran es sebanyak 400%.
Ketika model matematika memprediksi bahwa lapisan es Greenland adalah rumah bagi ribuan danau subglacial ini. Namun, menemukannya merupakan hal lain.
Inventarisasi lengkap pertama menunjukkan danau subglasial hanya ada 56. Analisis secara manual menyaring 500.000 km nilai data gema radio udara, serta perubahan ketinggian permukaan es yang menunjukkan bagaimana danau ini meluap dan menyurut seiring berjalannya waktu.
Tidak seperti danau Antartika yang dapat mencapai hingga 11 kilometer panjangnya, danau subglasial yang telah ditemukan di Greenland hanya memiliki panjang 200 meter hingga hampir 6 kilometer. Mereka juga umumnya stabil dan terkubur di bawah es yang relatif lambat, berkerumun di sekitar tepi lapisan es.
"Di pusat [lapisan es Greenland], es sebagian besar membeku di permukaanya, dengan air menjadi lebih lazim ke tepinya, kecepatan permukaan es biasanya lebih tinggi dan konektivitas hidrolik permukaan lapisa es lebih memungkinkan," tulis para penulis .
Hampir setengah dari danau yang baru diidentifikasi ini aktif, yang berarti keduanya mengalir dan terisi dari perubahan ketinggian permukaan es. Meskipun masih jarang, para peneliti khawatir bahwa struktur ini bisa menjadi lebih umum di masa depan.
Ketika iklim terus menghangat, permukaan air lelehan di Greenland mungkin mulai membentuk danau dan aliran lebih tinggi di lapisan es, seperti yang terjadi dengan Antartika. Ketika badan-badan air ini mengalir ke dasar, para ilmuwan berpikir mereka bisa 'mengaktifkan kembali' danau-danau subglasial ini, mengurangi stabilitas keseluruhan lapisan es.
"Peningkatan masukan air lelehan yang dihasilkan ke lapisan yang lebih tinggi dapat membuka jalur drainase subglasial baru melalui peningkatan luncuran dan berpotensi menghubungkan danau ini ke tepi lapisan es," para penulis menjelaskan.
Di tepi struktur es Greenland, pencairan cenderung terjadi lebih cepat, para peneliti membuktikan bahwa hal ini sudah terjadi di dua danau yang diaktifkan.
"Danau 'aktif' ini yang mengisi dan mendrainase air, membuat es terangkat ke atas dan ke bawah, tampaknya jarang terjadi," kata salah satu peneliti, Stephen Livingstone dari Universitas Sheffield kepada BBC .
"Tapi kami berspekulasi bahwa tanda keberadaan danau sub-glasial aktif di dekat tepi lapisan es mungkin benar-benar hilang karena di sinilah banyak air lelehan permukaan turun ke dasar permukaan," ungkapnya.
Dengan kata lain, tepi lapisan es Greenland mungkin menyembunyikan lebih banyak lagi danau sub-glasial yang dinamis ini. Saat dunia dengan cepat menghangat, mengetahui di mana dan bagaimana mereka ada menyebabkan terjadinya semua perbedaan.