Tokyo, Gatra.com- Aktivitas manufaktur Jepang berada di level terendah dalam tiga bulan terakhir. Menurut hasil survei IHS Markit pada Senin (1/7), menunjukkan ekonomi dalam kondisi tidak stabil karena permintaan global melemah akibat perang dagang AS-Cina.
Purchasing Managers’ Index (PMI) Bank Jepang terakhir turun menjadi 49,3. Angka ini disesuaikan berdasarkan periode Mei yang dapat mencapai 49,5. Indeks berada di level terendah sejak Maret. Namun tetap di bawah ambang batas 50 sehingga memisahkan kontraksi dari ekspansi pada bulan kedua secara berkelanjutan.
Permintaan ekspor terbaru berada di angka 46,1. Penurunan terendah sejak Januari. Ini menggarisbawahi permintaan global yang masih melemah dan menjadi tekanan utama bagi ekonomi.
" Pabrik di Jepang sangat terdampak dari adanya penurunan volume perdagangan global. Selain itu, kondisi permintaan luar negeri melemah pada Juni," ujar Direktur Asosiasi IHS Markit, Tim Moore, kepada Reuters, pada Senin (1/7).
Menurutnya. penjualan didominasi konsumen Cina. Hal ini sangat berpengaruh karena saat ini penjualan ke Cina menjadi menurun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Volume produksi turun pada bulan keenam, menandai periode penurunan terpanjang sejak 2012-2013.
"Selain itu, terjadi hambatan penjualan akibat gesekan perdagangan global dan kelemahan di sektor otomotif," katanya.
Ekonomi yang berfokus pada ekspor Jepang sangat peka terhadap perubahan permintaan global, di Cina, sebagai mitra dagang terbesarnya. Gangguan permintaan luar negeri juga menjadi ancaman bagi pendapatan Japan Inc.