Mataram, Gatra.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB telah menyurati BPBD kabupaten/kota terkait antisipasi bencana kekeringan 2019 yang mulai mengancam Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“BPBD kabupaten/kota diminta segera menerbitkan SK Bupati tentang siaga darurat bencana kekeringan sesuai dengan kebutuhan waktu, berdasarkan informasi dari BMKG,” kata Kepala BPBD NTB Ahsanul Khalik di Mataram, Minggu (30/6).
Menurut Ahsanul Khalik, saat ini terdapat lima kabupaten yang sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan yakni Bima, Dompu, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara. Saat ini, pihaknya mulai berkoordinasi dengan Non-Government Organization (NGO), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Dinas PUPR dan Dinas ESDM untuk mengambil langkah seputar pemenuhan kebutuhan air bersih. Khusus pada lahan pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah mulai menyiapkan berbagai upaya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, sesuai hasil pemantauan curah hujan hingga 20 Juni 2019, NTB termasuk daerah yang berstatus siaga. Daerah yang masuk status siaga adalah Jakarta Utara, Banten, NTB dan sebagian besar Jawa Tengah.
“Kita juga minta BPBD kabupaten/kota untuk menginventarisir dan memantau wilayah yang terdampak bencana kekeringan. Kemudian melaporkan data kekeringan ke BPBD provinsi yang meliputi kecamatan, desa/kelurahan, estimasi KK terdampak, dan estimasi jiwa terdampak," ujarnya.
Data dari BPBD NTB menyebut, pada 2018 terdapat 318 desa di 71 kecamatan dilanda kekeringan. Jumlah warga yang terdampak sebanyak 127.940 KK atau 640.048 jiwa. Daerah terdampak kekeringan di NTB diantaranya, Lombok Barat sebanyak 25 desa dengan jumlah jiwa yang terdampak 20.034 jiwa, Lombok Utara 18 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 33.138 jiwa.
Di Lombok Tengah sebanyak 82 desa, dengan jumlah masyarakat terdampak 282.793 jiwa, Lombok Timur 48 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 153.681 jiwa. Sumbawa Barat 10 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 18.775 jiwa, Sumbawa 60 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 84.998 jiwa, Dompu 25 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 19.189 jiwa, Kota Bima 8 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 2.835 jiwa dan Bima 42 desa dengan jumlah masyarakat terdampak 24.608 jiwa.