Home Milenial Perlu Ada Seleksi Ketat Untuk ASN Perguruan Tinggi

Perlu Ada Seleksi Ketat Untuk ASN Perguruan Tinggi

Jakarta, Gatra.com - Melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mahasiswa dari beberapa universitas bersikap eksklusif dalam beragama, perlu ada seleksi ketat ASN di lingkungan perguruan tinggi tersebut.

Lima universitas yakni Universitas Mataram, UIN Jakarta dan Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Institut Pertanian Bogor dalam sebuah survey ternyata menunjukkan sikap ekslusif dalam beragama.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos (Choky) mengatakan perlu adanya seleksi khusus untuk ASN khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ia menambahkan harus ada seleksi dari sisi pemikiran atau latar belakang keagamaannya.

"Memang perlu adanya seleksi karyawan yang lebih ketat lagi bila akan menjadi ASN. Termasuk seleksi dari latar belakang pemikiran keagamaannya sebab ini penting agar pendidikan tidak terpenetrasi oleh hal-hal semacam itu," ujarnya saat dalam konferensi pers Rilis Survei di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Minggu (30/6).

Terkait kemungkinan adanya diskriminasi, Choky mengatakan tidak mungkin ada. Justru sebaliknya, ia mengatakan bahwa seleksi yang disampaikannya adalah kewajiban negara untuk memastikan setiap orang bersikap netral dan plural.

"Tidak ada kemungkinan radikalisme bila dijalankan seleksi semacam itu. Malah, hal tersebut adalah kewajiban negara untuk memastikan setiap ASN yang terlibat di dalam PTN adalah mereka yang netral, plural dan intinya mengedepankan ideologi Pancasila," ujarnya.

Lanjutnya, eksklusivitas lebih potensial mengarah kepada radikalisme. Sebab, eksklusivitas adalah sebuah prinsip menganggap agamanya paling benar dan baik dibandingkan dengan lainnya dan hal tersebut sangat berbahaya.

"Eksklusivitas tidak bisa menerima perbedaan dalam keagamaan. Ketika nantinya pihak yamg bersikap eksklusivitas memiliki posisi yang strategis, maka mereka akan menyingkirkan pihak yang tidak memiliki kesepahaman agama yang sama dengan mereka," tuturnya.

246