Jakarta, Gatra.com - Gelaran Jakarta International Photo Festival (JIPFEST) 2019 menargetkan karya foto yang dihasilkan anak bangsa bisa dikenal dan mendapat apresiasi dari berbagai negara di dunia. Acara tersebut merupakan festival foto internasional yang digelar sejak 25 Juni hingga 9 Juli mendatang.
"Targetnya itu kita ingin karya fotografi Indonesia masuk di peta internasional. Selama ini memang sudah ada beberapa event internasional fotografi, tapi kalo festival itu kan sifatnya lebih ringan. Ada hura-hura. Ada juga diskusi yang menjangkau berbagai aspek masyarakat," kata Head of Communication, Ayu Ambong di Sarinah, Jakarta, Minggu (30/6).
Selain menjadi festival fotografi yang pertama, JIPFEST 2019 juga diramaikan oleh sejumlah rangkaian kegiatan. Antara lain, pameran foto, workshop, diskusi, serta pameran buku tentang fotografi.
Untuk pameran fotografi, disediakan sejumlah titik lokasi di Jakarta Pusat dengan menampilkan karya foto manca negara, termasuk Indonesia.
Masyarakat bisa langsung mengunjungi Institut Francais Indonesia (IFI), Hotel Artotel, Kedai Tjikini, Rubanah, Goethe Institute, Sarinah, Upnormal Coffee Raden Saleh, Taman Ismail Marzuki, dan Taman Menteng untuk menikmati karya fotografi internasional.
Menurut Ayu, pameran foto tersebut sengaja digelar di ruang publik agar terjadi dialog mengenai fotografi yang lebih luas di antara masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan target JIPFEST yang ingin menjangkau khalayak luas untuk mengekspos karya fotografi anak bangsa.
"Kami senang fotografi bisa menjangkau publik. Nggak nyangkanya itu, responnya bukan hanya dari fotografer, bukan hanya penggemar fotografi, tapi orang-orang umum. Itu sih yang kita nggak sangka. Respon di luar komunitas fotografi ini lumayan," ujar Ayu.