Jakarta, Gatra.com - Kesadaran pelaku industri pangan tanah air mengenai keamanan pangan masih sangat rendah. Banyak produk pangan tidak disertai informasi bahan yang digunakan sampai dengan komposisi gizi.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), Adhi Lukman mengatakan faktor keamanan menjadi salah satu penentu dalam bidang perdagangan pangan. Baik itu di kancah nasional maupun global.
"Pelaku usaha industri pangan harus lebih memahami ini dan meningkatkan kesadaran soal keamanan pangan agar tidak kalah saing,” ungkap Adhi Lukman di di area Car Free Day (CFD) FX Sudirman, Jakarta, Minggu (30/6).
Adhi menambahkan GAPMMI dan pemerintah memiliki tugas berat untuk sosialisasi keamanan pangan terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Jumlah UMKM industri pangan di Indonesia tercatat kurang 1,6 juta.
“Kita bersama-sama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BPOM, Kementerian Kesehatan dan UMKM lainnya mulai sering mengadakan acara-acara yang bisa berdampak lebih luas terhadap industri pangan kecil. Kalau untuk industri besar saya tidak terlalu khawatir, meskipun banyak yang juga suka melanggar tapi angkanya kecil. Sementara, industri kecil yang menjadi tugas kita,” ujarnya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito menegaskan akan terus mengawal dan memastikan infromasi gizi dan nutrisi dalam setiap produk pangan yang beredar di Indonesia.
"Selain itu, kita juga terus mengedukasi masyarakat serta pelaku usaha untuk menyadari kandungan nutrisi, termasuk saat membeli aspek label diawasi oleh BPOM sebelum dan sesudah didistribusikan. Nantinya, akan ada peraturan yang lebih detil lagi menyangkut informasi lebih lengkap di dalam produk pangan,” tambah Penny.