Pekanbaru, Gatra.com - Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru masih mendalami keterlibatan 8 pria asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dalam jaringan narkoba antar pulau.
Kedelapan pria tersebut masing-masing berinisial RS (24), MS (30), FN (25), MK (19), SW (21), M (22), MN (19) dan AH (25). Mereka diamankan pihak Aviation Security (Avsec) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Jumat subuh (28/6), setelah petugas mencurigai mereka lewat sepatu yang dipakai, semuanya serupa.
Baca juga: Gerombolan Sepatu Hitam Putih Bawa Sabu di Bandara Pekanbaru
Bermula saat petugas melihat gelagat tak biasanya, calon penumpang Lion Air tujuan Surabaya di security gate 2. Dia berinisial M.
Petugas kemudian menggeledah M termasuk sepatu yang dia pakai. Hasilnya ditemukan 2 bungkus plastik hitam berisi narkotika jenis sabu-sabu.
Saat ditanya, M mengaku datang dari Aceh bersama tujuh temannya. Alhasil, ketujuh teman yang disebut M tadi juga digeledah.
Lagi-lagi petugas menemukan barang yang sama dalam jumlah bungkusan yang sama pula.
Setelah smeua barang bukti dikumpulkan, ada 34 paket sedang jenis sabu dengan berat kotor sekitar 4.141,6 gram. Lalu 14 unit handphone android berbagai merek, 7 pasang sepatu, uang tunai Rp2,9 juta dan 5 unit jam tangan.
"Kita masih menduga kalau ini jaringannya Aceh. Sebab adadua tersangka saling tuduh menuduh. Jadi kita belum tau siapa diatasnya meski ada beberapa orang yang dicurigai," kata Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Deddy Herman, Sabtu (29/6).
Dari hasil pemeriksaan kepolisian pula ketahuan kalau kedelapan pria ini sudah berulang kali menyelundupkan sabu ke Surabaya. Mereka menggunakan modus yang sama untuk mengelabui petugas.
"Pengakuan mereka sudah dua kali. Dan kali ketiga ini ketangkap. Tujuan mereka masih sama, Surabaya dan modus yang mereka pakaipun sama, menyimpan sabu di dalam sepatu," katanya.
Para pelaku nekat menjalankan aksi itu kata Deddy lantaran dijanjikan imbalan Rp7 juta perorang. Mereka tiba di Pekanbaru bergantian. "Empat orang pelaku datang pada Rabu dan sisanya sampai sehari kemudian," katanya.
Setelah rombongan komplit, mereka kemudian menginap di salah satu hotel. Tak hanya menginap, mereka juga sempat transaksi sabu. "Ada orang yang mengantar sabu ke tempat mereka menginap di salah satu hotel di kawasan Jalan Teuku Umar," katanya.
Sementara itu, pihak kepolisian mengapresiasi kinerja petugas Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu itu.
"Kita apresiasi kejelian petugas Avsec Bandara yang sudah berulang kali menggagalkan narkotika jenis sabu keluar lintas provinsi," ujarnya.
Reporter: Virda Elisya