Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, partainya tidak akan gegabah dalam menentukan arah koalisi setelah Pilpres 2019. Apalagi pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Koalisi Indonesia Adil Makmur yang berisi partai pendukung Prabowo-Sandiaga resmi dibubarkan.
Menurut Syarief, masih ada beberapa bulan lagi sebelum Demokrat mengeluarkan keputusan final tentang arah koalisi partai.
"Perjalanan masih panjang sampe bulan Oktober. Biasanya setelah MPR/DPR dilantik masih ada waktu untuk memutuskan koalisi final. Nanti kita lihat demand seperti apa. Masih ada waktu ruang untuk analisa internal," tegas Syarief kepada Gatra.com, di kawasan Menteng, Sabtu (29/6).
Syarief menambahkan, bubarnya Koalisi Indonesia Adil Makmur sesuai dengan pernyataan elite partai pimpinan Susilo bambang Yudhoyono (SBY) ini. Di sisi lain, Demokrat mengapresiasi pidato Presiden terpilih Joko Widodo yang mengatakan tidak ada lagi pendukung 01 dan 02.
Secara eksplisit Jokowi ingin menegaskan, visi pasangan 01 maupun 02 tidak jauh berbeda, yakni membangun bangsa."Kami terkesan statement politik presiden. Berarti itu punya semua parpol, semua golongan," jelasnya.
Dia juga berharap Jokowi setelah terpilih kemarin, bisa mencairkan suasana kebatinan masyarakat yang terbelah cukup keras pada Pemilu April lalu. "Harapannya, setelah presiden terpilih. Bagaimana mencairkan rakyat dan menghilangkan polarisasi di masyarakat," ungkapnya