Mataram, Gatra.com- Sebanyak 5.651 rumah yang terdampak gempa di Lombok Barat (Lobar) belum terenovasi. Di Lombok Barat terdapat 13.942 rumah rusak berat. Selain itu, 1.579 rumah sudah selesai dibangun dan 6.712 rumah yang masih dalam proses pengerjaan.
“Meski demikian Kabupaten Lobar termasuk tiga kabupaten tercepat menyelesaikan perkembangan rehabilitasi dan rekonstuksi akibat gempa. Bahkan secara umum, progres penanganan gempa di NTB sangat baik,” ujar Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani di Lombok Barat, Jumat (27/6).
Rizal berharap progres penanganan gempa dapat lebih baik ke depannya. Ia berujar, pembangunan rumah akibat gempa di Yogyakarta selesai dalam waktu 3,5 tahun. Padahal kerusakan mencapai sekitar 40 ribu rumah.
‘’Bayangkan, kita bekerja lima bulan, sekarang progres kita sudah 119 ribu rumah. Ini suatu prestasi karena kerja sama kita semua. Saya harap kita lebih semangat supaya lebih banyak rumah yang lebih cepat jadi,” ujarnya.
Bupati H. Fauzan Khalid mengingatkan semua pihak, Pemda, TNI/Polri, fasilitator, aplikator, dan masyarakat untuk terus meningkatkan kordinasi dan kebersamaan.
“Hambatan banyak. Tapi saya yakin tidak ada hambatan yang berat kalau kebersamaan itu ada. Di instansi pemerintah kita terus bersama-sama. Aplikator juga bersama-sama menjalankan tugas sesuai aturan teknis. Demikian juga anggota pokmas, tidak boleh saling menyalahkan. Proses penanganan gempa kalau tanpa keterlibatan TNI, mungkin bisa sampai 10 tahun tidak selesai,” tandasnya.
Bupati yang telah menjabat selama dua periode ini menambahkan, data rumah yang rusak berat sebelum dilakukan validasi, tercatat sebanyak 13.942 rumah. Ada 1.579 rumah yang sudah selesai dan 6.712 rumah yang masih dalam proses pengerjaan, dan 5.651 rumah yang masih belum tersentuh.
Dari 12.668 rumah rusak sedang, 2.764 rumah yang sudah selesai dikerjakan, 9.401 rumah yang sedang dalam tahap pengerjaan dan 503 rumah belum dikerjakan sama sekali. Sedangkan untuk rumah rusak ringan, ada 13.220 rumah yang belum tersentuh sama sekali.