Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, mengatakan KPBB mendukung konversi Transjakarta dari bus konvensional menjadi bus listrik. Hal itu lantaran bus listrik jauh lebih ramah lingkungan daripada bus konvensional. Terlebih, jika bus itu digunakan di Jakarta, yang saat ini sedang menjadi kota dengan kualitas udara terburuk.

"Itu sangat signifikan. Tapi kita bicaranya harus begini, untuk tingkat polusi di Jakarta, itu sangat efektif," kata Safrudin, saat ditemui di Lantai 12, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).

Menurut Safrudin, bus listrik lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi karbon dioksida seperti bus konvensional. Bus listrik juga dapat digunakan sebagai pengendali efek rumah kaca. Selain itu, baik untuk kesehatan manusia karena tidak mengeluarkan emisi atau zat berbahaya. 

" [Manfaat] Dari aspek pencemaran udara, aspek pengendalian emisi rumah kaca, efisiensi energinya bagus. Dan polusi yang dihirup oleh manusia bakal lebih baik," tambahnya.

Operasional bus listrik lebih efisien karena biaya yang dibutuhkan untuk satu bus listrik, jauh lebih murah.

"Biaya operasionalnya juga bagus, jadi lebih baik dan lebih murah. Emisinya juga bagus. Bus bersih dan tidak bersuara juga bagus,"ujarnya.