Solo, Gatra.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan pentingnya pemerataan kualitas sekolah dalam sistem zonasi penerimaan siswa baru. Namun untuk mencapai hal itu, kata dia, memang perlu waktu.

”Zonasi memang bagus, tapi butuh waktu membuat sekolah itu favorit semua. Saat ini kualitas di tiap sekolah berbeda-beda. Misalnya anak dan orang tua memilih SMA 1 ya wajar, kualitas sekolah memang bagus,” ucapnya saat melihat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMAN 1 Solo, Jumat (28/6).

Apalagi, kata dia, sekolah bagus memiliki tradisi yang baik dan guru yang baik pula. Ini pula yang membuat sebuah sekolah bisa dikatakan favorit. ”Biasanya bleger (gaung) sekolah favorit ini yang menarik siswa,” ucapnya.

Untuk itu pemerintah bertugas memfavoritkan seluruh sekolah. Salah satunya dengan menggeser guru-guru di sekolah favorit ke sekolah lain.

”Guru akan digeser. Kalau sukses di sekolah ini, bisa dipromosikan ke sekolah selanjutnya. Sehingga anak juga mendapat kesempatan untuk mendapat pembelajaran dari guru yang baik,” ucapnya.

Apalagi saat ini siswa-siswa hebat memilih sekolah favorit. ”Gurunya diam saja anaknya sudah pintar. Harusnya untuk anak-anak yang kemampuannya kurang, perlu guru yang hebat,” ucapnya.

Kepala SMAN 1 Surakarta, Harminingsih, mengatakan sekolah ini menerapkan sistem zonasi selama tiga tahun ini. Dia mengakui perbedaan kapasitas siswa amat mencolok.

"Dari cerita teman-teman guru, memang beda dengan dahulu. Biasanya sekali menerangkan (siswa) bisa, tapi sekarang harus dua kali, tiga kali,” ucapnya.

Menurutnya, keberadaan guru menjadi semakin krusial. Kualitas guru diuji sehingga dapat mencetak lulusan yang berkualitas.

”Alhamdulillah lulusan kami kemarin tetap bagus. SMAN 1 Surakarta tetap peringkat pertama di Solo. Memang berat, tapi saya yakinkan guru-guru pasti bisa,” jelasnya.