Solo, Gatra.com – Jumlah siswa yang tak merata menjadi salah satu masalah dalam penerapan sistem zonasi sekolah ala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kondisi ini dialami beberapa sekolah di Jawa Tengah, terutama di wilayah pinggiran.
”Ada sekolah yang kekurangan murid, bahkan ada sekolah yang potensi muridnya sedikit,” ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi SMAN 1 Surakarta, Jumat (28/6).
Ganjar menyatakan ia menerima laporan bahwa sejumlah sekolah di daerah pinggiran kekurangan murid. ”Di Wonogiri atau di Kendal, bahkan baru ada enam murid yang mendaftar,” ucapnya.
Untuk itu, Ganjar berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pemprov Jawa tengah juga telah membuat sistem yang mempermudah murid sehingga bisa keluar masuk ke zona lain hingga empat kali. ”Untuk sistem ini kami bekerjasama dengan Telkom,” ucapnya.
Menurutnya, kuota jalur prestasi juga sudah ditambah. Jalur prestasi internasional pun akan dipermudah.
Ganjar mengatakan, meski ada pro kontra, penerapan sistem zonasi sudah baik. Sistem ini mendorong masyarakat tidak perlu mengantri daftar sekolah karena menggunakan sistem online.
”Meskipun kami mengantisipasi orang tua tidak pede input atau takut salah enter. Untuk hal semacam ini, saya memberikan bantuan,” ucapnya.