Osaka, Gatra.com - Indonesia memberikan perhatian lebih atas isu inklusif dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia yang menjadi salah satu topik pembahasan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang. Dalam forum internasional tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan inisiatif Indonesia atas usulan "Inclusive Digital Economy Accelerator Hub" atau IDEA Hub.
Indonesia mengonsepkan IDEA Hub sebagai sebuah wadah global bagi para pelaku bisnis digital, utamanya yang berstatus Unicorn, untuk mengkurasi ide serta berbagi pengalaman yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, swasta, maupun UMKM. Usulan IDEA Hub ini dicetuskan untuk mengurangi angka kesenjangan sosial dan ekonomi antarnegara.
"IDEA Hub pada dasarnya merupakan tempat mengkurasi, mengelola, dan berbagi pengalaman model bisnis digital para Unicorn anggota G20," ujar Jokowi dalam KTT G20 Sesi II yang membahas soal ekonomi digital dan kecerdasan buatan, di Osaka, Jumat (28/6).
Baca Juga: Jadi Start Up Nomor Satu, CEO Bukalapak Sebut Kutukan
Dalam keterangan yang diterima Gatra.com, disebut bahwa pembelajaran terhadap model bisnis digital dalam IDEA Hub tersebut mencakup tiga area informasi. Ketiganya yakni sharing economy, workfoce digitalization, dan financial inclusion. Tiga area informasi itulah yang diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antarnegara dan mempercepat ekonomi inklusif secara global.
Isu inklusif yang sama tersebut yang menjadi faktor pendorong Indonesia menyelenggarakan 'the 1st World Conference on Creative Economy' di Bali pada November 2018 silam.
Presiden juga memandang perlunya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital yang mampu memanfaatkan perkembangan ekonomi digital yang tengah berkembang. Ada tiga pilar utama dalam upaya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital itu. Pertama, peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Menristekdikti Dukung Metode Kuliah Digital
Kedua, pembangunan infrastruktur digital penting untuk terus ditingkatkan. Terkait ini, Indonesia sedang membangun proyek Palapa Ring yang nantinya akan menyambungkan jaringan infrastruktur digital sepanjang 13.000 kilometer. Jaringan tersebut akan mampu menjangkau 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Pilar ketiga yakni perbaikan dan peningkatan iklim investasi dalam mendukung pengembangan ekonomi digital.
Di hadapan para pimpinan negara-negara G20 yang hadir, ia juga mengingatkan bahwa ekonomi digital dan pemerataannya harus mampu menjangkau kepentingan segenap golongan masyarakat sebagaimana prinsip yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Saya ingin mengingatkan bahwa ekonomi digital tidak boleh melupakan kepentingan setiap orang. Tidak boleh ada orang yang tertinggal, no one left behind," tandasnya.