Kupang, Gatra.com - Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena kembali menegaskan untuk kepentingan Indonesia dan Partai Golkar, hasus dilaksanakan Munas normal pada bulan Desember 2019 mendatang.
“Jadi untuk kepentingan bangsa dan Partai Golkar ke depan harus dilaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) yang normal sesuai AD/ART. Dan itu baru akan dilaksanakan pada bulan Desember 2019 mendatang sesuai masa berakhirnya kepengurusan sekarang,” kata Melki kepada Gatra.Com via sambungan telpon, Kamis malam (27/6).
Dia menyebutkan Golkar sebagai Partai paling dewasa perlu menjadi contoh bagi Parpol lainnya dan rakyat Indonesia. “Partai Golkar termasuk salah satu Partai yang cukup dewasa. Sudah cukup lama para kadernya berkiprah pada sejumlah pos pemerintahan maupun lainnya. Karena itu untuk kepentingan stabilitas politik partai harus kami dijaga dan merawatnya,” ujar Melki.
Karena itu bagi jajaran pengurus Partai Golkar NTT, baik Provinsi dan 22 kabupaten dan kota, kata Melki, akan tetap menolak ide Munaslub yang diupayakan segelintir kader partai. Ini karena tidak ada satu alasan mendasar, krusial untuk dijadikan dasar dilaksanakan Munaslub.
“Kami dari NTT tetap menolak yang namanya Munaslub. Pasalnya tidak ada alasan mendasar untuk laksanakan Munaslub itu sesuai AD dan ART. Saya sudah komunikasi dengan beberapa teman pengurus dari Provinsi lain. Jawabannya sama dengan kami, semua menolak Munaslub. Jadi hampir satu Indonesia menolak munaslub,” jelasnya.
Ketika ditanya soal alasan sejumlah oknum kader Partai Golkar untuk melaksanakan Munaslub, Melki mengatakan tidak mengetahui motifnya. “Saya tidak mengetahui maksud oknum–oknum kader Partai yang menghendaki dilaksanakan Munaslub. Mungkin mereka punyai kepentingan tertentu di balik itu saya juga tidak tahu. Namun sekali lagi saya tegaskan, kami dari NTT tetap menolak ide mereka soal Munaslub,” katanya.
Di akhir keterangannya, Melki menyebutkan bahwa pada Munas bulan Desember 2019 mendatang, akan menjadi ajang demokrasi bagi semua kandidat untuk maju bertarung secara demokratis.
“Namun kami DPD PG Provinsi NTT sudah membahas secara internal dalam pleno. Kemudian dilanjutkan dengan Rakor bersama DPD II Partai Golkar se-NTT. Hasilnya dari NTT akan mendukung Airlangga Hartarto untuk melanjutkan kepemimpinan Partai Golkar 5 tahun ke depan,” katanya.