Home Teknologi Kuliah Pakai Teknologi AI, Kenapa Tidak?

Kuliah Pakai Teknologi AI, Kenapa Tidak?

Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir berpendapat metode perkuliahan menggunakan teknologi terbarukan seperti Virtual Reality, Augmented Reality, dan Artificial Intelegence bisa menjadi salah satu solusi peningkatan kualitas mahasiswa ke depan. Ia percaya bahwa mahasiswa akan lebih mampu menyerap dan memahami materi pembelajaran jika disampaikan secara modern.

"Yang selama ini barang kali mahasiswa selama kegiatan belajar tatap muka hanya bisa menyerap 60 persen, Tapi dengan metode ini mungkin mereka bisa serap secara maksimal. Selain itu, mahasiswa tidak lagi sulit mengakses pembelajaran, meskipun materi kuliah sangat sulit, maka dengan metode ini saya yakin mahasiswa bisa memahami secara sederhana," ungkap Nasir saat ditemui di Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).
 
Atas dasar itulah maka Nasir akan mendorong kemajuan teknologi di bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi. Apalagi sekarang Kemenristekdikti sedang menggenjot kualitas SDM di perguruan tinggi dengan tujuan untuk dapat bersaing di tingkat dunia. Untuk itu, Nasir percaya bahwa penggunaan teknologi bisa membantu mencapai tujuan tersebut.
 
"Ini kita akan dorong terus untuk supaya mahasiswa mendapatkan proses pembelajaran yang sempurna," Pungkasnya
 
Ketika ditanyai terkait kesiapan metode pengajaran yang seperti dicontohkan Universitas Pelita Harapan untuk diadopsi di perguruan tinggi lain, Nasir percaya hal tersebut bisa terjadi. Untuk itu, Nasir menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi yang diyakininya bisa membantu cita-cita penggunaan teknologi seperti VR, AR, Dan AI di proses perkuliahan.
 
"Kalau kita tidak punya fasilitasnya maka kita harus kolaborasi. Kolaborasi itu penting sekali untuk mengurangi biaya pengadaan. Kan kalau tidak kolaborasi maka biayanya akan mahal, lalu kalau mahal yang terbebani pasti mahasiswa. Kami tidak ingin itu terjadi," tutup Nasir.
239