Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Dhany Sukma menyebut ada lebih dari 35 ribu pendatang yang masuk ke Ibu Kota usai lebaran. Jumlah tersebut didapatkan dari hasil pendataan yang telah dilakukan RT/RW di Jakarta.
"Sampai dengan tanggal 26 Juni pukul 16.00 itu sudah terindentifikasi sebanyak 35.209 penduduk non-permanen yang ada di Jakarta," kata Dhany saat dihubungi wartawan, Jumat (28/6).
Pendataan tersebut merupakan bagian dari program Bina Layanan Kependudukan yang bertujuan untuk melayani seluruh masyarakat yang ada di Ibu Kota agar mendapat dokumen kependudukan. Menurut Dhany, pendataan masih terus dilakukan hingga saat ini.
"Kita itu masih melakukan pendataan, pendatang baru kan masih terus jalan karena kemarin ternyata setelah hasil pendataan yang pascalebaran itu ternyata masih banyak yang belum kembali dari daerah," ujar Dhany.
Seperti diketahui, layanan kependudukan bertujuan untuk mengetahui penduduk permanen dan non-permanen yang ada di Ibu Kota. Pelayanan berupa pemberian dokumen kependudukan, tidak hanya ditujukan kepada penduduk non-permanen atau pendatang saja. Penduduk asli Jakarta juga akan dibantu
Menurut Dhany, ada beberapa jenis dokumen kependudukan. Beberapa di antaranya, yakni, Akta Kelahiran, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga (KK), juga Surat Keterangan Migrasi.
"Kalau penduduk non-permanen artinya dia tidak ada keinginan untuk menetap di Ibu Kota. Makanya dia pengennya itu tetep dokumen kependudukan di daerah asal. Disini hanya berupa surat keterangan. Kalau yang permanen output seperti KTP dan KK disini," ucapnya.