Amsterdam, Gatra.com - Dampak dari menstruasi pada wanita tidak boleh diremehkan. Sebuah studi menunjukkan, nyeri period pada wanita bisa menghilangkan produktivitas hampir sembilan hari dalam setahun di tempat kerja maupun sekolah.
Survei dilakukan pada 32.748 wanita Belanda yang berusia 15-45 tahun untuk mengevaluasi kehilangan produktivitas karena gejala menstruasi. Mereka mengukur waktu cuti dari pekerjaan atau sekolah, serta bekerja atau belajar sambil merasakan sakit.
Sekitar 81% wanita Belanda mengatakan, mereka kurang produktif akibat gejala menstruasi. Rata-rata, para peneliti menghitung, perempuan tidak masuk kerja atau sekolah 1,3 hari per tahun karena menstruasi dan mereka kehilangan produktivitas setara dengan 8,9 hari per tahun.
"Para wanita mengatakan bahwa mereka tidak seproduktif saat bekerja pada kondisi normal. Mereka harus pergi ke toilet setiap jam atau mereka sakit kepala dan tidak bisa berkonsentrasi," kata seorang ginekolog di Radboud University Medical Center di Belanda, Theodoor Nieboer yang dilansir dari CNN, Jumat (28/6).
"Gejala terkait haid menyebabkan banyak kehilangan produktivitas, dan presenteeism merupakan kontributor yang lebih besar untuk ini daripada absensi," ujarnya.
Cuti haid atau menstruasi telah disajikan sebagai solusi agar seorang wanita yang tidak nyaman dengan siklus menstruasinya tetap tinggal di rumah. "Di beberapa negara Asia yakni Indonesia, Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Taiwan dan Cina, cuti haid sudah ditawarkan kepada wanita pekerja," kata Danielle Keizer kepada CNN tahun lalu.
Keizer adalah pendiri organisasi kesehatan wanita global yakni Pusat Kesehatan Menstruasi.
Di bagian lain dunia, kebijakan cuti haid lebih banyak muncul dari perusahaan-perusahaan seperti Coexist. Sebuah kelompok berbasis di Inggris yang menampung ruang-ruang komunitas dan memungkinkan karyawannya mengambil cuti, bekerja dari rumah, atau mempertimbangkan opsi lain seperti mengubah jam kerja mereka selama masa menstruasi.
Sementara itu, di Australia, Victorian Women's Trust, sebuah kelompok advokasi juga menawarkan kepada karyawan wanita hari libur untuk masa menstruasi yang menyakitkan.