Home Gaya Hidup Kuota Prestasi PPDB Zonasi SMA di Jateng Naik Jadi 35 Persen

Kuota Prestasi PPDB Zonasi SMA di Jateng Naik Jadi 35 Persen

Banyumas, Gatra.com – Kuota jalur prestasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) zonasi SMA di Jawa Tengah bertambah menjadi total 35 persen.

Kepala Seksi SMA/SLB Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) wilayah V Banyumas, Yuniarso K. Adi, mengatakan, angka 35 persen itu merupakan akumulasi dari kuota luar zona dan di dalam zona. “Jadi secara utuh, komposisi kuota jadi berubah,” katanya, dihubungi Gatra.com, Jumat (28/6).

Dia mengemukakan, komposisi kuota siswa berprestasi di luar zona bertambah dari 5 persen menjadi 15 persen. Adapun di dalam zona, kuota siswa berprestasi sebesar 20 persen. Sebaliknya, kuota untuk siswa zona menurun jadi 80 persen dari sebelumnya 90 persen.  Komposisinya, 60 persen kuota zona murni, 20 persen lainnya adalah siswa berprestasi di dalam zona. Adapun sisa 5 persen tetap menjadi kuota calon siswa mutasi.

“Yang tadinya komposisi prestasi hanya lima persen menjadi 15 persen. Kemudian, untuk dalam zona, ini jadi 80 persen. Dengan komposisi, dalam jarak itu 60 persen, selain jarak, di luar prestasi 20 persen,” ujarnya.

Perubahan itu, kata Yuniarso, mulai diberlakukan Kamis (27/6), menyusul terbitnya instruksi Gubernur Jawa Tengah dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 51 Tahun 2018.

Perubahan komposisi tersebut yang paling esensial adalah bertambahnya kesempatan siswa berprestasi untuk bersekolah di SMA negeri. Kata dia, ini berlaku baik bagi siswa yang berada di luar zona maupun di dalam zona namun dengan jarak yang jauh. “Kesempatan siswa berprestasi untuk sekolah di SMA negeri bertambah,” ucapnya.

Yuniarso mengatakan, perubahan komposisi PPDB zonasi itu dilakukan setelah pemerintah menerima banyak masukan dan berusaha mengakomodasi aspirasi masyarakat. Pasalnya, banyak daerah di Jawa Tengah yang merupakan blank spot atau titik kosong tanpa adanya SMA di sekitar kecamatannya.

Dia mencontohkan, di Kabupaten Banyumas, wilayah blank spot di antaranya Kecamatan Sumbang dan Lumbir. Kedua kecamatan ini sama-sama jauh dari SMA negeri. Kondisi ini juga banyak ditemui di wilayah Kabupaten lain di Jawa Tengah.

Di sisi lain, ada sebuah kecamatan dan bahkan desa atau kelurahan yang di dalamnya ada dua SMA atau lebih. “Purwokerto sendiri kan ada banyak sekolah negeri. Lokasinya berdekatan,” katanya. 

703