Home Ekonomi Yuk, Intip Keberhasilan Warung Tradisional 'Kudo'

Yuk, Intip Keberhasilan Warung Tradisional 'Kudo'

Jakarta, Gatra.com - Entrepreneur muda Indonesia, Agung Nugroho yang menjabat sebagai CEO & Co-Founder Kudo (34 th), berhasil memberdayakan warung tradisional melalui teknologi yang diciptakannya. Teknologi tersebut membantu sektor warung tradisional menjadi serba bisa, seperti: melakukan perbelanjaan untuk toko secara online, membayar tagihan, hingga melakukan top up.

Agung menerangkan konsep inovasi yang ia gagas terinspirasi dari kondisi warung tradisional di Indonesia yang dinilai belum memperlihatkan kemajuan. Selama ini warung tradisional yang dilihatnya sulit berkembang dan bertarung dengan pelaku usaha besar. "Karena memang mereka (penjual warung) pendapatannya kecil, pendapatannya gitu-gitu aja, dan yang lebih kasihan lagi ada perkembangan convinience store juga yang semakin besar. Jadi, mereka semakin terjepit," jelasnya dalam konferensi pers di Nouvelle Restaurant, Jakarta, Kamis (27/6).

Beranjak dari niat mengembangkan usaha kecil dan tradisional itu, Agung perlahan merambah bisnis tradisional dengan sentuhan inovasi teknologi. Ia mengatakan tidak ada salahnya warung tradisional tampil lebih modern dibalut gaya milenial. "Saya punya prinsip, doing good and doing well, gitu. Jadi, doing good dengan membantu orang, tapi di sisi lain harus bikin bisnis yang suistainable ke depannya. Kalau bisa berguna bagi orang lain, ya kenapa tidak", tambahnya.

Untuk diketahui, Kudo didirikan pada 2014 dan berhasil memberdayakan lebih dari dua juta agen di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Sesuai dengan konsepnya yang tradisional, Agung memberdayakan dan mempekerjakan warga lokal untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Alasannya tidak lain karena warga lokal yang paling memahami segmen usaha dan kultur di daerahnya.

Selama lima tahun terakhir, Kudo telah berhasil mencapai pertumbuhan yang pesat di seluruh pelosok dan wilayah Indonesia. Sepanjang 2018, pertumbuhan paling pesat dari warung tradisional ini yakni di Aceh, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Sumatera Barat.

533

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR