Purbalingga, Gatra.com - Masyarakat Kabupaten Purbalingga selama ini mengenal Prof. Dr. Raden Soegarda Poerbakawatja sebagai nama museum di jantung kota tersebut. Padahal, ia adalah salah satu tokoh pendidikan yang menginisiasi pendirian sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Kiprah di kancah nasional tersebut membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengusulkannya sebagai pahlawan nasional. Direktorat Kepahlawan Nasional Kementerial Sosial RI pun telah memverifikasi usulan tersebut.
"Di Jawa Tengah bukan hanya Pemkab Purbalingga yang mengajukan. Kalau semua syarat bisa dipenuhi, termasuk seminar ini, gelar pahlawan Prof. Dr. Soegarda Poerbakawatja tinggal menunggu waktu," ujar narasumber dari Direktorat Kepahlawanan Nasional Kemensos RI, Tukimin, pada Seminar Nasional "Peranan Tokoh Nasional Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja dalam Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Indonesia", di Hotel Owabong, Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (27/6).
Dia mengatakan, penyematan gelar pahlawan harus melewati beberapa tahap. Mulai dari syarat administrasi seperti kelengkapan publikasi, penamaan sebuah tempat atau jalan dari yang bersangkutan. Syarat pertama diverifikasi oleh tim yang terdiri dari berbagai unsur dan profesi serta menggelar seminar tentang profil calon pahlawan.
Adapun pemberian gelar pahlawan merupakan hak prerogatif Presiden RI. Seorang tokoh memiliki kesempatan sampai tiga kali pengajuan gelar. Bila kali ini dianggap belum memenuhi syarat, Pemkab Purbalingga disarankan untuk mengajukannya kembali pada tahun berikutnya.
Bupati Purbalingga periode 2000-2010, Triyono Budi Sasongko, turut hadir memberikan testimoni. Dia mengatakan, Soegarda merupakan tokoh yang bersama Ki Hajar Dewantara meletakkan fondasi pendidikan di Indonesia. Pada masa kemerdekaan, Soegarda mendapat tugas dari Presiden Soekarno untuk mendirikan perguruan tinggi di Irian Jaya agar kualitas pendidikan warga setempat bisa terangkat.
"Tugas dari Bung Karno tersebut bukan tugas mudah. Namun, berkat kegigihan dan semangat beliau, berdirilah sebuah Universitas Cendrawasih yang sudah menghasilkan banyak orang besar dari Papua," katanya. Soegarda juga menjadi inisiator beberapa universitas, seperti Universitas Gadjahmada (UGM) Yogyakarta dan IKIP Semarang yang sekarang menjadi Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Ketua Banjoemas History and Heritage Community, Jatmiko Wicaksono, mengaku bangga dengan adanya usulan calon pahlawan Nasional yang lahir di Purbalingga. Dia mengaku terkesan dengan pemikiran Raden Soegarda mengenai kesadaran membangun dan merawat sejarah peninggalan dengan diawali dari keluarga. .
"Di daerah asal, memang saya belum pernah melihat jejak, seperti dokumen atau peninggalan sejarah di tempat beliau lahir, baik di Purbalingga dan bahkan Karesidenan Banyumas. Namun ada dasar-dasar pemikiran yang sama dengan saya mengenai cara membangun norma yang berangkat dari keluarga dengan bagaimana membangun kesadaran membangun sejarah atau peninggalan yang diawali dengan dari keluarga," kata pecinta sejarah asal Purbalingga ini.