Semarang, Gatra.com - Penjualan properti atau rumah hunian masih belum membaik daripada tahun-tahun sebelumnya. Namun para pengembang mulai membidik daerah-daerah yang dibidik oleh investor industri atau pabrik
Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jateng Prijanto mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini banyak perusahaan atau pabrik baru berdiri dan menyerap banyak tenaga kerja. Menurutnya, tenaga kerja yang terserap di perusahaan atau pabrik diprediksi tidak hanya warga lokal tapi juga ada yang berasal dari luar kota.
"Pengembangan properti yang bagus ini berada di Jepara, karena banyak pabrik. Mungkin, teman-teman pengembang akan membangun ribuan unit rumah di Jepara. Kemudian di daerah lain yang masuk banyak industri, di Boyolali," kata Prijanto Kamis (27/6).
Prijanto menjelaskan, Kabupaten Jepara dan Boyolali menjadi bidikan baru para pengembang perumahan untuk memasarkan produknya. Para pengembang perumahan itu akan memasarkan produk rumah kategori rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Tentunya yang dibangun adalah rumah murah, karena menyasarnya kelas pekerja. Yakni, dengan harga sekira Rp137 juta," ujarnya.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2019 ini DPD REI Jateng akan membangun sekira 10 ribu unit rumah dan 60 persennya dialokasikan untuk kelas MBR. Sedangkan sisanya adalah rumah komersial, dan pembangunan apartemen.
Sementara itu, saat ini masih terjadi backlog atau defisit ketersediaan rumah di Jateng sekira 700 ribu unit dan terus bertambah setiap tahunnya.