
Jakarta, Gatra.com – Saat ini, 39 juta penduduk Indonesia di daerah perkotaan masih kekurangan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari termasuk minum, memasak, dan kebersihan dasar. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia berjuang untuk menjembatani kesenjangan ini, menghadapi rintangan untuk meningkatkan efisiensi energi dan menurunkan kehilangan dan kebocoran—yang kadang dapat mencapai sepertiga dari produksi airnya—saat air mengalir ke konsumen.
Pemerintah Indonesia, Amerika Serikat, dan Swiss meluncurkan perjanjian baru untuk menyediakan air bersih bagi 60.000 masyarakat perkotaan di Indonesia dengan memperkuat tujuh PDAM dari berbagai tempat di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr.; Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Bambang Brodjonegoro; dan perwakilan tujuh PDAM hadir dalam kegiatan ini, Kamis (27/6).
“Swiss bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan USAID untuk meningkatkan pelayanan air minum di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dana tambahan ini akan memperkuat kapasitas kelembagaan dan kinerja PDAM dan pada akhirnya dapat meningkatkan akses air minum bagi masyarakat Indonesia. Kami harap hasil dan pembelajaran dari program ini akan membantu memperluas infrastruktur air minum di Indonesia dan mengembangkan model kelembagaan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya air di seluruh Indonesia,” ujar Duta Besar Kunz.
Baca Juga: Masuki Musim Kemarau, Jawa Barat Status Awas Kekeringan
Melalui perjanjian baru tersebut, Pemerintah Swiss memperluas inisiatif program air dan sanitasi Pemerintah AS yang saat ini sedang dilaksanakan melalui United States Agency for International Development (USAID) dengan memberikan kontribusi sebesar US$4,5 juta dari Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO). Dalam keterangan yang diterima Gatra.com, disebutkan bahwa kontribusi tersebut akan mengurangi kehilangan air dan meningkatkan efisiensi energi di 7 PDAM.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Swiss karena memperluas kemitraan air minum dan sanitasi kami. Perjanjian ini menunjukkan dukungan timbal balik yang kuat terhadap komitmen Pemerintah Indonesia untuk menyediakan akses air minum untuk semua. Tahun ini menandai peringatan ke-70 hubungan antara AS dan Indonesia. Program air minum yang kami laksanakan bersama telah memberi manfaat bagi hampir 5 juta masyarakat Indonesia,” imbuh Duta Besar Donovan.
Sementara itu, Menteri Bambang menyampaikan apresiasi atas kemitraan dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID dan dengan Pemerintah Swiss melalui SECO untuk mendukung pengembangan air minum dan sanitasi di Indonesia. Terutama dalam mengatasi masalah terkait air tidak berekening dan efisiensi energi.
Baca Juga: Melestarikan Hutan Bambu, Menyejahterakan Masyarakat
“Air tidak berekening dan efisiensi energi sangat penting bagi PDAM karena inefisiensi berdampak buruk terhadap kemampuan mereka untuk memperluas pelayanan dan meningkatkan akses. Saya menantikan hasil dari model percontohan ini untuk mendukung tujuan kami dalam menyediakan 10 juta sambungan rumah selama 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Mewakili PDAM Kota Surakarta, sang Presiden Direktur, Ir. Maryanto menyampaikan pula terima kasih dia. Air yang hilang karena distribusi yang kurang efisien selama ini membuat air yang tersedia untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan manusia, bisnis, dan industri juga berkurang. Alhasil, pendapatan PDAM untuk menyediakan pelayanan tambahan pun berkurang.
“Kami sangat senang memiliki USAID dan SECO sebagai mitra baru kami. Inisiatif kemitraan ini akan dikaitkan dengan program pengembangan kapasitas dan kelembagaan PDAM yang sudah ada,” tutupnya.