Padang, Gatra.com - Bagi masyarakat minang tradisi bersilat (Silek) telah menjadi warisan turun temurun yang dilestarikan. Seni beladiri masyarakat Minangkabau itu telah berkembang menjadi pentas seni pertunjukan yang dipertontonkan kepada banyak khalayak. Untuk melestarikan silat, Pemerintah Sumbar akan menggelar Silek Art Festival yang akan digelar pada 19-31 Agustus 2019.
Silat atau Silek diturunkan turun temurun dari generasi ke generasi sebagai ilmu beladiri atau "pagar diri" untuk anak laki-laki. Konon, masyarakat Minangkabau memiliki tabiat suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau. Dengan silat, para perantau memiliki keteguhan dan bekal yang baik untuk menghadapi alam kehidupan.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Gemala Ranti menyebutkan Silek Art Festival (SAF) 2019 merupakan festival kedua yang digelar oleh Pemerintah Sumbar. Tahun lalu, SAF diusung dengan tema “Panjapuik Piutang Lamo” yang fokus pada upaya membangitkan semangat komunitas seni dan budaya untuk mengekplorasi silat dalam pertunjukan mereka. Tahun ini rangkaian program SAF fokus pada konsep Arsip dan Dokumentasi, dengan tema “Sapakaik Mangko Balega”.
"Konsep arsip dan dokumentasi ini diangkat mengingat Sumatera Barat masih belum banyak melakukan pengarsipan dan pendokumentasian pengetahuan terkait silek. Kita berusaha menghimpun kembali seluruh pengetahuan tentang silek, mengingat silek sebagai kekayaan budaya di Minangkabau telah berkembang ke daerah lain di Indonesia, negara-negara Melayu, juga ke sejumlah negara lain di dunia,” ujar Gemala kepada GATRA.com.
Menurutnya pendokumentasian tersebut penting karena silat memiliki nilai-nilai keluhuran yang terkandung dalam basis adat Minangkabau.
Direktur Festival SAF 2019, Ediwar mengatakan, SAF 2019 akan dilaksanakan di beberapa kota yakni: Kota Padang, Kota Solok, Kota Payokumbuh, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Sijunjung. Kegiatan pra-festival berupa Penulisan dan Penerbitan Ensiklopedia Silek Minangkabau serta Riset Visual dan Dokumentasi Silek Minangkabau.
Penyelenggaraan di Kota Padang akan mengetengahkan beberapa kegiatan yaitu: Pembukaan SAF 2019, Semiloka Transformasi Silek dalam Karya Seni, Pameran Seni Visual, Pameran Arsip dan Dokumentasi Silek Minangkabau, Gelanggang Seni Pertunjukan, Penghargaan untuk Maestro Silek, Lomba Komik Silek, Lomba Video.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengharapkan dengan perhelatan itu tradisi silat di Sumatra Barat bisa terjaga dan semakin populer di kalangan masyarakat Minang itu sendiri bahkan dikenal luas secara nasional dan mancanegara.
"Ini adalah sarana untuk memajukan kebudayaan Minangkabau melalui alek nagari. Silek tidak hanya sekedar kegiatan, melainkan tradisi turun temurun yang mengandung nilai budaya," ujarnya.
Tahun ini diketahui baru lima daerah kabupaten/kota Sumbar yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Agenda SAF akan digilir dari satu daerah ke daerah lainnya hingga 31 Agustus mendatang dengan juga menampilkan jurus silat dari daerah lainnya.