Purbalingga, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga bakal memperbesar alokasi anggaran untuk pemberdayaan ekonomi santri di pondok pesantren melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), mengatakan, Pemkab juga telah mengumpulkan pimpinan pondok pesantren (ponpes) untuk sosialisasi pemberdayaan ekonomi untuk santri. Dari pertemuan itu, Pemkab memperoleh data kebutuhan pemberdayaan ekonomi yang hendak dilakukan oleh pesantren.
“Di antaranya ada peternakan, pertanian, keterampilan menjahit dan sebagainya,” katanya, dalam silaturahmi dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Purbalingga, Rabu (27/6) malam.
Tiwi berjanji untuk membantu pendampingan, pelatihan, dan memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan. Dengan keahlian itu, santri diharapkan bisa mandiri ketika lulus dari ponpes.
“Kami juga berfikir akan upayakan bantuan permodalan. BUMD BPRS Buana Mitra Perwira yang sahamnya sebagian dari pemerintah dan NU akan kita berdayakan agar bisa berikan kesejahteraan bagi ponpes di Purbalingga,” katanya.
Bupati mengemukakan, Pemkab juga bakal menambah kuota penerima dana bantuan honor guru madrasah diniyah (maddin). Sebelumnya, bantuan honor guru maddin yang bersumber dari APBD Purbalingga baru untuk 1.011 orang. “Setelah kami berdiskusi dengan para pejabat di APBD Perubahan dan tahun yang akan datang akan ada penambahan kuota penerima,” ujarnya.
Di luar pemberdayaan ekonomi pondok pesantren dan pendidikan diniyah, melalui APBD Perubahan 2019, Pemkab juga bakal menggelontorkan berbagai program keagamaan. Program itu antara lain umrah gratis, pembangunan Purbalingga Islamic Centre, dan bantuan pembangunan sarana dan prasarana peribadatan.
Soal umrah gratis, ia meminta keluarga besar NU agar mengusulkan calon penerima yang pantas, baik dari kader berprestasi atau kader yang memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan NU. Bupati memastikan pelaksanaan umrah gratis akan diberikan pada akhir tahun setelah Haji.
Program selanjutnya yakni pembangunan islamic centre. Tiwi mengatakan, sebelumnya telah dilaksanakan penandatanganan kontrak dan kini tinggal tahap pengerjaan. Pembangunan ini terus berproses secara bertahap dan akan terus dilanjutkan. Bupati juga menyiapkan bantuan untuk pembangunan untuk sarana prasarana peribadatan, baik musala atau masjid.
“Setelah selesai, diharapkan akan membawa manfaat bagi umat muslim di Purbalingga,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purbalingga, H Ahmad Muhdzir, MM mengemukakan, dalam waktu dekat PCNU akan menyelenggarakan musyawarah kerja cabang (muskercab) sebagai wadah penentuan kegiatan program dari PC NU. Muskercab akan dilaksanakan pada 13-14 Juli 2019.
Muhdzir mengemukakan, sebanyak 11 lembaga NU dari 18 lembaga yang ada beberapa waktu lalu telah dibentuk pengurus yang baru. Tujuh lembaga yang lain masih dalam proses.
“Rencanannya, muskercab akan dilaksanakan tanggal 13 - 14 Juli mendatang. Semoga pelaksanaannya sukses dan menghasilkan program PC NU yang lebih baik lagi,” kata Muhdzir.