Pangkalan Kerinci, Gatra.com - Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Programme (FFVP) yang digagas oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) lima tahun belakangan, terus menyuguhkan hasil yang semakin bagus.
Tahun ini misalnya, ada 30 desa di 5 kabupaten di Riau yang nihil kebakaran hutan dan lahan. Lantaran itu pula, desa-desa ini kebagian reward dari RAPP Rp100 juta perdesa.
Lantas desa yang terjadi kebakaran lahan di bawah 2 hektar dan bisa dipadamkan, kebagian Rp50 juta. Jadi kalau ditotal semua, RAPP menggelontorkan duit sekitar Rp4,25 miliar untuk reward tadi.
Wajar RAPP mendapuk desa-desa tadi mendapat penghargaan lantaran ada total 600 ribu hektar lahan yang terselamatkan.
Kepada Gatra.com, Direktur Utama (Dirut) RAPP, Sihol Aritonang, cerita, reward tadi tidak diberikan dalam bentuk duit, tapi berupa infrastruktur senilai duit yang didapat.
"Program Desa Bebas Api ini merupakan bentuk dukungan PT RAPP dan April Group kepada pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi bencana Karhutla yang terjadi di Provinsi Riau. Program ini sudah berjalan di lima kabupaten yang rawan Karhutla seperti Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hilir, Meranti dan Siak," ujar Sihol usai Apel Penanggulangan Karhutla 2019 di Hanggar Bandara Khusus Sultan Syarif Harun Setia Negara PT RAPP, Kabupaten Pelalawan, Rabu (27/6).
Perlahan, program ini ternyata berhasil menumbuhkan kepedulian masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar wilayah operasional perusahaan.
Mereka semakin sadar akan bahaya dan dampak dari api, terutama penggunaan metode tebang bakar (slash-and-burn) untuk membuka lahan pertanian. Mereka kemudian berlomba-lomba menjaga desanya dari ancaman kebakaran.
Lima tahun lalu kata Sihol tingkat insiden kebakaran mencapai 0,18 persen dari total area yang dicakup. Lalu tahun 2015, 2016, dan 2017 turun masing-masing menjadi 0,01%, 0,07% dan 0,03%.
Dan tahun lalu area yang terbakar kembali berkurang menjadi 0,02% dari total area yang dicakup. "Tahun ini program Desa Bebas Api kami perluas dengan merangkul sembilan desa baru. Program ini melibatkan PT Sumatera Riang Lestari (SRL)," kata Sihol.
Dari sembilan desa itu, tiga desa di antaranya binaan RAPP; Rangsang, Sungai Ara dan Pangkalan Terap (di Pelalawan).
Sementara enam desa berada di bawah SRL; Kelurahan Terkul dan Batu Panjang di Kabupaten Bengkalis, Tanjung Medang dan Sungai Gayung Kiri di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Teluk Kiambang dan Karya Tunas Jaya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau Ervin Rizaldi mengatakan, program yang dijalankan oleh RAPP dan mitra turut andil membantu menekan angka Karhutla di Riau.
Dalam catatan pemerintah kata Ervin, sepanjang tiga tahun terakhir Riau bebas dari kabut asap yang selama 18 tahun membelenggu Bumi Lancang Kuning.
"Tiga tahun terakhir kita tidak alami kebakaran hebat. Meskipun ada namun tidak mengganggu penerbangan, tidak menyebabkan anak libur sekolah dan ekonomi berjalan dengan baik," ujarnya.
Rizaldi berharap program RAPP tadi terus ditingkatkan dengan menjangkau lebih banyak desa yang rawan Karhutla.
Sebab menurutnya, sebagian besar desa-desa di Riau berada di atas tanah gambut sehingga sangat rawan terbakar saat memasuki musim kemarau.