Bandung, Gatra.com - Bikers Brotherhood 1% MC (BB 1% MC) melurusakan opini yang berkembang terkait perpecahan yang dialami salah satu klub motor tertua dan terbesar di Indonesia tersebut. Sebab, sejumlah pihak menilai sengketa di tubuh klub tersebut ditengarai rebutan logo.

Salah satu pendiri sekaligus mantan El Presidente (Ketua Umum) BB1%MC Budi Dalton Setiawan mengaku, banyak menerima pertanyaan dari klub motor lainnya terkait perpecahan ini. Isu ribut karena rebutan logo itu dibantahnya.

"Padahal urusan logo ini dari zaman dulu sudah selesai," ujar Budi Dalton, dalam konferensi pers di kawasan Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, kemari (25/6) malam.

Diketahui, terkait opini rebutan logo ini telah menjadi perbincangan hangat di sejumlah komunitas pecinta motor. Kabar ini menyeruak menyusul klaim Bikers Brotherhood MC Indonesia (BBMC) yang menuding BB 1% MC menggugat merek dan logo yang telah terdaftar atas nama BB 1% MC di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Menurut Budi, seolah ada upaya pengalihan isu yang dilakukan sejumlah pihak untuk membentuk opini publik bahwa merek dan logo BB 1% MC tengah dipersoalkan.

"Publik seakan-akan diarahkan bahwa kasus yang tengah dihadapi adalah persoalan logo dan merek. Padahal, fakta hukum menyatakan logo dan merek itu sudah menjadi milik BB 1% MC dan itu sudah selesai," katanya.

Adapun kasus hukum yang saat ini sedang diperjuangkan, yaitu gugatan terkait pembatalan akta perkumpulan BBMC Indonesia Nomor 05 tanggal 13 Oktober 2015 di PN Kelas IA Khusus PN Bandung.

"Kayaknya logo ini sangat begitu penting untuk dijadikan sebuah opini dalam persengketaan ini, padahal persengketaan ini bukan urusan logo sama sekali," tegas dia.

Lebih lanjut, pria yang dikenal sebagai budayawan, aktor dan dosen ini mengatakan pihaknya sangat percaya kepada Kemenkumham sebagai lembaga negara yang telah secara resmi menyatakan bahwa hak cipta merek dan logo BB 1% MC jatuh ke tangan BB 1% MC.

"Jadi, kita ingin luruskan kembali persoalan ini bukan masalah logo, tapi gugatan pembatalan akta perkumpulan BBMC," jelasnya.