Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengungkapkan akan mengevaluasi kebijakan akreditasi terhadap kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN).
Menurutnya, evaluasi akan dilihat dari bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Universitas dalam mengejar mimpi dalam persaingan.
"Kalau itu kita lihat setelah dari anak SNMPTN yang masuk melalui kuota tadi, hasilnya seperti apa. Akan diadakan evaluasi apakah lebih baik SDM yang masuk lewat tes [SBMPTN dan Mandiri] atau lewat SNMPTN ini, nanti hasilnya akan ditentukan di kebijakan kuota selanjutnya," kata Nasir saat ditemui usai raker dengan Komisi VII di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).
Menristekdikti menepis isu yang menyebutkan bahwa akreditasi akan dihapuskan dari sistem penerimaan mahasiswa baru di tahun mendatang.
Menurutnya, jika ada kekurangan dari sistem tsrsebut, maka pembatasan kuota masih menjadi solusi terbaik bagi penerimaan mahasiswa saat ini.
"Itu tidak benar (Penghapusan Akreditasi dalam SNMPTN). Yang benar itu kita akan susun kuotanya secara tepat. Misal dari data yang kita himpun kualitas SDM yang masuk lewat jalur SBMPTN itu lebih baik daripada SNMPTN, maka di kebijakan selanjutnya akan kami tambahkan persentase kuota penerimaan lewat jalur SBMPTN dan mengurangi lewat Jalur SNMPTN," katanya.
Sebelumnya, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sempat mengkritik penilaian akreditasi sekolah dalam penerimaan SNMPTN.
Menurut, Muhajir Kebijakan ini dinilai membatasi akses siswa masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan, sehingga pola pikir masuk sekolah favorit masih dimiliki para orang tua siswa agar anak mereka lebih punya kemungkinan diterima masuk PTN lewat jalur undangan.