Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta semua pihak terlebih pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden untuk menerima apapun hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pasti ada yang tidak puas terutama mereka yang kalah, mereka yang meyakini ada keadilan dan kejujuran yang tidak terpenuhi pasti akan kecewa. Tidak ada jalan lain itulah hukum yang harus kita hormati, kalau mau protes ya protes lah, tapi akan terjadi social disorder yang saya kira masih perlu dihindari," kata dia di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).
Din juga meminta kepada pihak yang kalah untuk mencatat dengan baik segala bentuk ketidakadilan yang ditemui sebagai bahan evaluasi dalam penyelenggaraan Pilpres mendatang agar hal serupa tidak terulang.
"Tinggal dicatat saja bahwa keputusan itu bagi sebagian bertentangan dengan prinsip keadilan kalau seandainya mereka merasa dirugikan. Kalau ada catatan kedepan kita bertekad memperbaiki tatanan sistem dan nilai yang kita terapkan dalam berdemokrasi," kata Tokoh Muhammadiyah ini.
Din juga menyebut bahwa Dewan Pertimbangan MUI juga turut mengevaluasi jalannya Pilpres dan merekomendasikan agar ada perbaikan dalam penyelenggaraannya kedepan.
"Sebagaimana suara dari pleno Dewan Pertimbangan MUI tadi kuat sekali agar sistem politik pemilihan dan kepartaian dikoreksi direvisi disesuaikan dengan sila keempat dari Pancasila," ujar Din.
Selain itu, Din juga berharap kepada Hakim MK agar memutuskan hasil Pilpres dengan seadil-adilnya.
"MK jangan bermain dengan rasa keadilan rakyat, amanatnya bagi lembaga hukum itu menegakkan keadilan secara berkeadilan, jangan sampai keadilan itu terabaikan. Tapi kalau sudah menurut MK Adil mereka memutuskan karena merasa belum adil, itu resikonya, itu realitasnya," pungkas Din.