Semarang, Gatra.com - Prof Dr Budi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng terpilih secara aklamasi sebagai ketua tim formatur pembentukan Tim Pembina Ketahanan Keluarga Daerah (TPK2D) dalam diskusi Ketahanan Keluarga yang diadakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah di ruang Bromo Hotel Grand Arkenso Semarang Senin (24/6) - Rabu (26/6).
Prof Budi akan memimpin delegasi dari peserta yang terpilih dalam formatur untuk menyosialisasi hasil dari diskusi yang berlangsung selama tiga hari.
Prof Budi menyatakan senang karena bisa ikut membantu memikirkan permasalahan bangsa dengan terpilih sebagai tim formatur pembentukan Tim Pembina Ketahanan Keluarga Daerah (TPK2D).
"Agenda terdekat adalah kami menghimpun komitmen dan dukungan dari pemimpin organisasi massa dan organisasi keagamaan yang akan menjadi anggota TPK2D pada Juli besok" kata Budi kepada Gatra.com, Rabu (26/6).
Budi mengatakan, bila sudah ada pertemuan dengan pemimpin ormas keagamaan, nantinya akan tergambar susunan pengurus yang akan menduduki jabatan di tim TPK2D. "Kalau tim TPK2D sudah terbentuk, kami akan sowan ke Pak Gubenur, kepala dinas terkait untuk menyampaikan hasil dari diskusi yang baru saja usai," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB, Dra. Retno Sudewi Apt MM, mengaku bersyukur karena acara diskusi masalah kehidupan keluarga sudah rampung dengan terpilihnya Prof Budi sebagai ketua tim formatur.
Menurut Retno, dengan terbentuknya formatur akan semakin dekat dengan terbentuknya lembaga baru yang dibidani oleh Dinas DP3AP2KB
"Pembentukan TPK2D bertujuan untuk mengkoordinasikan dan pengintegrasian rencana pembangunan ketahanan keluarga dalam dokumen perencanaan pembangunan di daerah" kata Retno kepada Gatra.com
Selain itu, kata Retno,tujuannya adalah untuk mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan ketahanan keluarga di daerah, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan pembinaan pembangunan ketahanan keluarga.
Retno berharap, dari hasil diskusi tim formatur dapat menyusun langkah-langkah konkret yang harus dilakukan agar TPK2D segera terbentuk, sehingga nantinya dapat mewujudkan kualitas keluarga serta mengupayakan harmonisasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan ketahanan keluarga