Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menegaskan, tidak perlu ada pemboikotan ceramah di Masjid Balai Kota dan masjid manapun, termasuk kepada penceramah dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Tidak perlu diblok, yang penting bawa HTI-nya berbicara tentang umat bukan berbicara tentang kelompok," kata Imam saat ditemui Gatra.com di Gedung MUI di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).
Imam pun menghimbau kepada HTI jika berbicara di Masjid harus bicara tentang persatuan umat dan tidak memecah belah.
"Harus bicara tentang kesatuan itu sendiri, kalaulah politik harus politik kesatuan. Misalnya problem umat dan perlunya umat mengambil peran dalam negara dengan menjaga kebersamaan. Karena umat islam bukanlah pemilik negara satu-satunya, pemilik negara adalah seluruh Bangsa Indonesia, karena itu yang diundang di dalam seruan ambil peran, itu peran bersama," tutur Imam.
Imam juga menekankan bahwa Masjid merupakan tempat pemersatu dan hak seluruh umat Islam tanpa terkecuali.
"Fungsi masjid harus disesuaikan dengan martabat masjid pada awalnya yaitu menjadi hak umat dari kelompok manapun, tanpa terkecuali. Masjid itu menjadi hak umat begitu dibangun, bukan hak pembangun karena itu merupakan fasilitas keagamaan," kata Imam.
Menurut Imam, siapapun harus mengupayakan masjid menjadi tempat persatuan dan bukan untuk memecah belah.
"Masjid itu adalah pemersatu dalam bahasa arabnya juga disebut jami' artinya yang menyatukan, maka apa pun disampaikan di masjid harus lebih mengarah kepada keutuhan persatuan, bukan memecah itu," ujarnya.
Ia menyayangkan adanya pergeseran peran masjid oleh penguasa maupun masyarakat, dimana seharusnya menyatukan justru menjadi sarana pemecah belah.
"Kita harus menghindarkan bagaimana terjadinya deviasi peran masjid, yang sejatinya pemersatu malah menjadi masjid pemecah belah. Pecah belah bisa dari penguasa atau masyarakat dan sekarang, itu normalisasi peran dan fungsi masjid harus disesuaikan dengan martabat masjid pada awalnya sebagai pemersatu," ungkap Imam.
Sebelumnya, salah satu penceramah dari HTI yakni Felix Siauw menyampaikan ceramahnya di Masjid Fatahillah Balai Kota Pemprov DKI Jakarta. Ceramah tersebut menuai protes dari Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) NU Jakarta Selatan yang melakukan protes di depan balaikota sebab menganggap Felix Siauw anti NKRI. Namun Felix tetap berceramah di Balai Kota.