Solo, Gatra.com – Harga ayam ras saat ini jauh di bawah harga pokok penjualan (HPP). Akibatnya peternak merugi selama sepuluh bulan terakhir. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) telah mengadukan persoalan ini ke pemerintah, tapi belum ada solusi. Peternak ingin pemerintah bisa mengendalikan populasi ayam.
Ketua Pinsar Jawa Tengah Parjuni mengatakan sudah mengadukan persoalan ini ke Kementerian Perdagangan. Pinsar juga telah berkoordinasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Bulog, Bareskrim, BIN, hingga Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengenai persoalan ayam ini.
”Semua elemen negara juga sudah turut serta menangani hal ini,” ucapnya saat ditemui di sela aksi bagi-bagi ayam gratis di Solo, Rabu (26/6).
Ia berharap, pemerintah bisa mengendalikan populasi ayam supaya tidak terjadi kelebihan suplai di pasaran sehingga merugikan peternak dan masyarakat.
”Persoalan yang kami hadapi ini karena bibit dan pakan berasal dari perusaan swasta skala besar. Peternak besar ini bahkan menguasai usaha dari hulu hingga hilir,” ucapnya.
Baca Juga: Warga Yogyakarta Ricuh Berebut Ayam Gratis
Selama ini, kata Parjuni, peternak kecil mendapat bibit ayam dari perusahaan besar yang menguasai sektor hulu peternakan. ”Termasuk pakan juga disuplai dari perusahaan besar. Selama ini kami ambil dari mereka juga,” ucapnya.
Dengan kondisi ini, menurut dia, banyak peternak terancam gulung tikar. Di Jawa Tengah, sekitar 12 ribu peternak menggantungkan hidup dari usaha ayam ras ini. ”Kalau seperti ini terus, pekerjaannya bisa terganggu,” ucapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Surakarta Heru Sunardi bilang telah berupaya berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Jawa Tengah. ”Kalau perlu nanti kami juga akan turut serta ke kementerian untuk ikut membahas masalah ini,” ucapnya.