Semarang, Gatra.com - Ribuan pencari kerja menyerbu Job Fair SMAK 2019 yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan dari sejumlah perusahaan di Jawa Tengah (Jateng) dan nasional. Kegiatan yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng tesebut berlangsung di SMKN 7 Kota Semarang, Rabu-Kamis (26-27/6).
Para pencari kerja yang kebanyakan adalah kaum muda atau milenial lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) tersebut memenuhi stan-stan perusahaan untuk mencari lowongan pekerjaan sesuai bidang yang diinginkan.
Seorang pencari kerja, Jefri Adi, 18, menyatakan memasukkan lamaran pekerjaan di tiga perusahaan berbeda yang ada di Kota Semarang dan di Jakarta.“Setelah lulus SMK, saya ingin langsung bekerja untuk membantu perekonimian orang tua,” katanya kepada Gatra.com, saat mengisi lamaran pekerjaan di lokasi job fair.
Remaja yang baru lulus dari sebuah SMK swasta di Grobogan, Jateng, tersebut datang diantar orangtuanya dengan mengendari sepeda motor.
Ketua Panitia Pelaksana “Job Fair SMK 2019”, Agus Nuryanto, mengatakan, kegiatan diikuti sebanyak 34 perusahaan yang menyediakan sekitar 1.750 formasi lowongan pekerjaan.
Perusahaan berasal dari Jateng dan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mereka antara lain PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Nakamura, Pasifik Pertama Indonesia, BTPN Syariah, Bina Busana Internusa, Meka Adipratama, Tosan Mash, dan Citra Kaliandra Peduli, D Tech Engineering, dan Nusantara Buildaing Mandiri.
“Job fair SMK ini kegiatan rutin setiap tahun dengan pelaksana Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus SMK Jateng,” ujar dia.
Job fair itu , kata Agus, dimaksudkan untuk mempertemukan perusahaan sebagai penyedia lapangan pekerjaan dengan para lulusan SMK sebagai pencari kerja. Untuk itu perusahaan yang ikut adalah yang benar-benar membutuhkan karyawan, tidak hanya sekadar untuk data base perusahaan.
“Di job fair ini pihak perusahaan langsung seleksi dengan melakukan tes psikotes dan wawancara terhadap para pelamar. Kami targetkan jumlah pengunjung selama kegiatan 3.000 orang,” ujar Agus.