Jakarta, Gatra.com - Aparat keamanan yang bertugas di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) melakukan pengamanan terhadap perempuan berbaju merah muda. Ia terlihat lalu-lalang di sekitar gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.  Aparat mengamankan perempuan tersebut lantaran membawa tas yang dianggap mencurigakan.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan bahwa perempuan tersebut diduga mengalami depresi. Sebab ia terus berteriak ketika dibawa ke posko pengamanan.

"Dugaan sementara, yang bersangkutan mengalami gangguan, seperti stres," terang Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/6).

Aparat mengidentifikasi perempuan tersebut, dari data KTP diketahui nama lengkapnya, Prihatini Suwandini Sari (43 th), dan bertempat tinggal di kawasan Jakarta Utara. Pihak kepolisian, terang Dedi, akan memberikan fasilitas kepada Prihatini dan mengubungi pihak keluarganya. "Ya, tetap kami periksa. Artinya kami tidak boleh meremehkan sesuatu yang mencurigakan. Kami catat identitasnya, kami fasilitasi untuk dirawat di rumah sakit, untuk (cek) kejiwaannya,” tutur dia.

Diketahui pada pukul 10.00 WIB, wanita tersebut berjalan di sekitar gedung MK. Karena merasa curiga, aparat keamanan pun mendatangi perempuan tersebut.

Ia sempat menyeberang jalan hingga dua orang polisi tidak berseragam mendatangi dirinya. Tidak lama kemudian, perempuan tersebut berteriak histeris dan segera dibawa aparat ke posko Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya.

Prihatini mengaku dirinya ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan hendak melakukan bunuh diri.

Kejadian serupa juga pernah terjadi pada aksi demonstrasi yang berakhir ricuh pada 22 Mei lalu. Seorang wanita berpakaian serba hitam lalu lalang membawa tas berjalan di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).