Home Ekonomi Aceh Jadi Ikon International Handicraft Trade Fair 2020

Aceh Jadi Ikon International Handicraft Trade Fair 2020

Langsa, Gatra.com - Aceh akan menjadi ikon pada gelaran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) Tahun 2020 yang akan dilaksanakan di Jakarta. Hal ini menjadi peluang besar bagi masyarakat di Provinsi itu untuk mempromosikan kerajinan lokal.

 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK dan Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati di sela-sela Pelantikan Nadia Anwar sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kota Langsa, sisa masa Bhakti Tahun 2017-2022, di Aula Kantor Wali Kota Langsa, Selasa (25/6).

 

“Untuk itu, tim penggerak PKK dan dekranasda Kota Langsa agar segera turun ke masyarakat dan melakukan langkah pembinaan kepada para pengrajin karena Inacraft merupakan peluang mempromosikan kerajinan lokal,” ujarnya.

Ia menyatakan, ketua yang baru dihadapkan pada tugas besar untuk lebih aktif melakukan pendampingan dan membimbing para pengrajin Kota Langsa, sehingga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan dapat bersaing di Inacraft 2020 mendatang.

Apalagi, kata dia, Pemerintah Pusat setiap tahun selalu menyelenggarakan Inacraft di Jakarta, kegiatan ini merupakan arena untuk mempromosikan kerajinan rakyat dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

“Ini adalah kesempatan langka, oleh karena itu, Inacraft 2020 harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk memperkenalkan keragaman budaya dan kualitas kerajinan rakyat Aceh,” papar Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu.

Untuk mempersiapkan diri sebagai ikon Inacraft 2020, Dyah Erti mengimbau TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa untuk melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan membangun citra positif kedua lembaga ini.

“Membangun citra positif TP PKK dan Dekranasda adalah langkah penting untuk membangkitkan kepercayaan dari mitra kerja. Perbanyak kegiatan di masyarakat, seperti sosialisasi tentang kesehatan bagi Ibu dan anak, pelatihan parenting, dan berbagai kegiatan lainnya,” terang Dyah Erti.

Di samping itu, tambah dia, penguatan keluarga dan kerajinan rakyat dan berbagai kegiatan keagamaan perlu dijalankan pengurus PKK di Kota Langsa. Misalnya, menggerakkan majelis taklim, pembinaan kesenian Islam bagi kaum ibu dan remaja, dan sosialisasi aktivitas mengaji bagi anak, dan sebagainya.

Lebih lanjut, Dyah Erti menambahkan, pembinaan bagi kader PKK di tingkat Gampong juga perlu diperkuat, dengan menggelar pelatihan kader untuk Pembinaan keluarga Balita, pembinaan bagi anak berkebutuhan khusus dan lainnya.

“Sebagai Ketua PKK dan Dekranasda, Ibu Nadia juga harus berperan dalam mensosialisasikan pentingnya koperasi bagi keluarga. Saat ini Pemerintah Aceh bertekad melakukan revitalisasi untuk kegiatan koperasi ini. Kota Langsa diharapkan dapat ambil bagian dalam program tersebut,” kata Dyah Erti.

Tiga Fokus PKK Aceh

Dalam kesempatan tersebut, Dyah Erti juga mengingatkan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa yang baru saja dilantik untuk menjalankan program PKK dan Dekranasda efektif, yaitu dengan menyusun kegiatan yang sejalan dengan program yang telah dicanangkan di tingkat provinsi.

Khusus untuk Progam PKK ini, jelas dia, pada rapat Koordinasi pada 9 Desember lalu, kita telah sepakati bahwa fokus perhatian kita ditujukan kepada 3 isu utama, yaitu Aksi Cegah Stunting, mengaktifkan kembali semangat gotong royong di masyarakat, dan menggalakkan kampanye membatasi penggunaan gadget bagi anak.

“Angka stunting di Aceh masih sangat tinggi, bahkan menyentuh angka 31%. Selain itu budaya bergotong royong juga sudah memudar di Aceh, terakhir, kampanye pembatasan gadget diharapkan bisa mendorong kesadaran orang tua dalam mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan gadget,” ungkap Dyah Erti.

Sementara itu, untuk kegiatan Dekranasda, Dyah mengimbau untuk memperkuat program pelatihan bagi para pengrajin. “Bila perlu kita mendatangkan tenaga ahli untuk kegiatan pembinaan itu agar pengrajin lokal mampu memasarkan karya-karyanya hingga tingkat global,” sebut dia.

Selain itu, kami berharap Wali Kota mendukung hasil kerajinan maupun kuliner dan produksi IKM dalam memenuhi kebutuhan belanja makan minum harisn di seluruh instansi di Kota Langsa.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Aceh telah mengeluarkan Surat Edaran kepada instansi dan seluruh lembaga yang ada di Aceh untuk menggunakan produk lokal dan produk IKM dalam memenuhi kebutuhan belanja makan minum harian.

“Hal ini sangat membantu mendukung berkembangnya para perajin dan pelaku IKM Aceh karena mereka telah mempunyai pasar pasti, yaitu instansi pemerintah dan seluruh lembaga yang ada di Aceh. dengan metode ini, maka para perajin dan IKM Aceh akan sangat terbantu untuk mengembangkan usaha mereka,” jelas Dyah Erti.

 

 

283