Jakarta, Gatra.Com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menilai, aksi sekaligus halalbihalal depan Mahkamah Konstitusi (MK) tak memiliki daya tarik bagi masyarakat. Aksi ini lebih mirip pemaksaan kehendak secara terstruktur, masif dan sistematis (TMS).
"Hemat saya aksi ini sudah lewat momentum dan tidk memiliki magnet lagi bagi masyarakat yang sudah makin paham dan makin cerdas melihat fakta," jelas Irma saat dihubungi, Kamis (26/6).
Strategi yang kerap dipakai dalam aksi dengan tagline '212' ini juga sengaja dibungkus nuansa keagaamaan demi menarik empati masyarakat. Sayangnya, lanjut Irma, masyarakat sudah mengetahui niat dibalik aksi tersebut.
Sebagai contoh, politisi Partai NasDem ini menyinggung aksi demonstrasi yang pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Momentum seperti saat pilkada DKI sudah lewat, rakyat sadar, apa lagi masyarakat Jakarta yang sudah bisa membedakan bagaiman kondisi kemarin dan saat ini,"
"Metode membenturkan rakyat dengan pemerintah melalui SARA seperti pilkada DKI sudah basi, selain aparat sudah tidal bisa lagi dikelabui, rakyat juga sudah tau motif oknum-oknum tersebut," tegas Irma.
Persatuan Alumni (PA) 212 rencananya menggelar aksi halalbihalal depan Gedung MK pada 25-27 Juni. Aksi dilakukan jelang sidang putusan sengketa Pilpres yang jatuh pada Kamis, (27/6), besok.