Medan, Gatra.com – Wakil ketua DPD Gerindra Sumatera Utara (Sumut) Sugiat Santoso meminta maaf kepada Kepolisian Daerah (Polda) Sumut. Lelaki yang juga ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut itu mengaku pernah berburuk sangka kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto.
Sugiat yang tercatat sebagai salah satu pendukung Pasangan Calon (Paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo – Subianto mengatakan bahwa pemikiran buruk kepada pihak kepolisian hilang ketika bisa bertemu Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto.
Baca Juga: Ketua Presidium GNKR Sumut Ditangkap Karena Sebut Polisi PKI
"Saya harus akui sempat berburuk sangka dengan pihak kepolisian," ujar Sugiat saat acara halal bi halal dan rekonsiliasi damai tokoh masyarakat Sumut di MICC, Jalan Gagak Hitam, Selasa (25/6).
"Sepekan sebelum lebaran, saya bisa bertemu dan ngobrol langsung dengan Pak Kapolda. Seketika itu pemikiran buruk sangka hilang, ternyata Pak Agus, Bang Mardiaz dan Bang Dadang tidak sejahat yang saya pikirkan. Saya sampaikan ini secara terbuka, sekaligus ingin mengucapkan maaf," tuturnya.
Baca Juga: Gus Irawan Mangkir dari Pemeriksaan Polda Sumut
Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan tidak mempersulit permohonan penangguhan penahanan sejumlah tokoh yang sempat melakukan aksi. "Saya dengan setulus hati mengucapkan mohon maaf kepada aparat kepolisian, karena pernah berburuk sangka," katanya.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan seluruh elemen masyarakat. Di mana, sifat saling membenci harus dihilangkan. "Demokrasi yang baik adalah demokrasi menyejukkan, bukan saling menyakiti," pesannya.
Baca Juga: Ketua Presidium GNKR Sumut Diamankan Polisi
KNPI Sumut akan menerima keputusan MK terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019. Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto menyambut baik kegiatan rekonsiliasi pasca Pilpres yang diinisiasi oleh KNPI.
Diakuinya, masyarakat menjadi terpolarisasi akibat berbagai isu yang muncul selama pelaksanaan Pilpres. "Ini momen bulan syawal, KNPI Sumut menggelar acara yang luar biasa, semoga ini berkontribusi bagi kedamaian di Indonesia," kata Agus.
Baca Juga: Dua Pentolan GNKR Ditetapkan Tersangka Makar
Kapolda mengatakan melalui rekonsiliasi ini semua pihak, baik tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat bergandengan tangan untuk menciptakan kedamaian. "Mari sama-sama rapatkan barisan, bergandengan tangan untuk Sumut dan Indonesia. Sumut adalah barometer Indonesia," terangnya.
Jenderal polisi bintang dua ini juga menyampaikan pandangannya tentang politik. Menurutnya, politik tidak ada kaitannya dengan agama. Namun, politik berkaitan dengan kekuasaan. "Di dalam politik tidak ada musuh yang abadai, tapi kepentingan. Politik itu tujuannya mensejahterakan rakyat dengan program," ucapnya.