_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan berupaya mengoptimalkan penerimaan negara dan memudahkan layanan Wajib Pajak (WP) dan Wajib Bayar (WB). Upaya tersebut direalisasikan dengan menggandeng tiga Ditjen, yakni Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA).
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo mengatakan ada delapan program dalam sinergi dengan Ditjen tersebut, yakni program joint analisis, joint audit, joint collection, joint investigasi, joint proses bisnis, single profile, secondment.
"Tujuan besar program ini adalah membangun sistem perekonomian yang patuh undang-undang yang berlaku, termasuk soal perpajakan, kepabeanan, cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB)," kata Mardiasmo di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (25/6).
Sinergi Kemenkeu dengan tiga Ditjen diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing, peringkat EODB Indonesia, dan kredibilitas serta efektifitas APBN.
"Reformasi terus dilakukan Kemenkeu untuk mewujudkan kondisi yang ideal, dan menjawab berbagai tantangan perekonomian global," ujar Wamenkeu.
Mardiasmo menambahkan, sinergi tersebut menargetkan tambahan penerimaan dan berfokus meningkatkan efektifitas pengawasan dan efisiensi pelayanan.
Sinergi ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, yang akan dibagi 15 grup. Selain itu, ribuan pegawai Kemenkeu turut dilibatkan untuk menyukseskan program ini.
