Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal untuk merumuskan mekanisme dan menyamakan persepsi dalam penutupan kompleks lokalisasi Gambilangu yang lebih dikenal sebagai GBL.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwito, usai melakukan pertemuan dengan warga dan penghuni lokalisasi Gambilangu dalam rapat sosialisasi tentang rencana penutupan prostitusi di Balai Pertemuan RW VI, Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Selasa (25/6).
Dalam rapat sosialiasi, kata Fajar, sebenarnya warga bersedia pindah. Mereka mendukung rencana pemerintah. Para penghuni yang berada di wilayah Kabupaten Kendal, sebenarnya jauh-jauh hari sudah siap untuk pindah, Sedangkan yang berada di wilayah Semarang belum ada respons. "Namun kami bersyukur karena saat kami masuk, mereka yang berada di wilayah Semarang, ada sebanyak 114 orang siap untuk pindah," katanya.
Menurut Fajar, kini semuanya tergantung dana dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial. "Bila dana itu turun cepat, akan cepat pula pindah. Nanti kami tinggal menyamakan persepsi dengan Kabupaten Kendal, kapan mau di laksankakan. Itupun juga akan di rembuk lagi,"kata Fajar. "Cepat-tidaknya pengalihfungsian tersebut tergantung pada dana Kementerian Sosial."
Menurutnya, untuk GBL yang di wilayah Kabupaten Kendal menjadi kewenangan Pemkab Kendal. Terkait dengan peruntukannya, kata Fajar, masih dalam kajian. Begitu pula dengan di wilayah kendal. Sebab, rumah-rumah yang di sana kebanyakan sudah menjadi IMB. "Kami ingin mereka tidak melakukan kegiatan prostitusi lagi di komplek lokaliasi ini " kata Fajar kepada awak media.
Fajar mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi Kabupaten Kendal yang sudah melakukan persiapan dengan baik. "Tadi kita sepakati tanggal 15 Agustus 2109 harus tutup. Namun, karena proses administrasi dari Kementerian Sosial butuh waktu sekitar satu bulan, kita akan melakukan pertemuan dua-tiga kali lagi untuk melakukan sosialisasi lagi," kata Fajar.
Fajar berharap, adanya pertemuan itu akan lebih memudahkan proses penutupan kompleks prostitusi yang berada di perbatasan kota Semarang dan Kendal itu.
Sementara itu, Camat Kaliwungu, Ahmad Ircham Khalid, mengatakan, warga binaan yang ikut sosialisasi berjumlah 200 orang yang berada di komplek lokalisasi Gambilangu dengan wisma sekitar 100 wisma. Menurut Ircham, selama proses sosialiasai tidak ada kendala karena dari awal sudah di komunikasikan dengan baik dengan warga.
"kami akan melakukan beberapa langkah terkait dengan rencana penutupan, seperti untuk pengalihfungsian kompleks, apakah sebagai tempat wisata kuliner ataupun yang lainya" kata Ircham kepada Gatra.com.