Semarang, Gatra.com - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA Negeri menjadi perhatian masyarakat di Jawa Tengah. Dengan Sistem Zonasi Sekolah seharunya mempermudah para orang tua calon peserta didik baru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jumeri mengatakan sistem zonasi akan terus diperjuangkan. Sebab, menurutnya banyak siswa tidak bisa punya kesempatan sekolah didekat rumahnya.
"Sering kali ada warga yang rumahnya nempel di SMA Negeri, tapi tidak punya kesempatan sekolah, karena tidak mampu atau nilainya kurang," katanya saat mengunjungi SMA Negeri 1 Semarang, Selasa (25/6).
Menurutnya, jika semua anak sekolah di dekat rumah, maka akan mengurangi kemacetan di Jalan dan biaya transportasi yang tinggi. "Kalau siswanya dekat, nantinya tidak ada antrian penjemputan, siswa berangkat bisa jalan kaki atau naik sepeda," ujarnya.
Jumeri mengatakan dengan sistem zonasi, nilai tidak memberikan pemgaruh siswa diterima atau tidak. "Nilai akan mempengaruhi masuknya siswa kalau jalur prestasi, tetapi kalau jalur zonasi tidak pengaruh dengan nilainya. Kalau zonasinya aman terdekat dari sekolah, pasti diterima,"
Ia meminta, orang tua calon Peserta Didik Baru untuk bisa memonitor secara online, tidak harus datang ke sekolah. "Kalau tidak aman segera cabut," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan Pemerintah akan terus meningkatkan mutu pendidikan di 425 SMA Negeri di Jawa Tengah. Menurutnya, yang berada di Kota Besar akan banyak yang kecewa, karena semua tidak bisa ditampung.
"Kapasitas kuota di Semarang hanya 45 persen. Jangan semua berharab bisa sekolah negeri, pemerintah tidak mampu kalau mencukupi itu. Jadi kesempatan sekolah swasta," ucapnya.