Home Politik Dewan: Batanghari Krisis Balon Wakil Bupati

Dewan: Batanghari Krisis Balon Wakil Bupati

Batanghari, Gatra.com - Anggota DPRD Kabupaten Batanghari Fraksi Golkar, Asmuni mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020-2024, sangat krisis bakal calon (balon) Wakil Bupati.

"Menurut saya, kesimpulannya Kabupaten Batanghari krisis calon Wakil Bupati, sebab sampai saat ini belum ada yang menyatakan sikap siap menjadi wakil," kata adik kandung mantan Bupati Batanghari, Abdul Fattah, dikonfirmasi Gatra.com, Selasa (25/6) di ruang Komisi I DPRD Kabupaten Batanghari.

Anggota DPRD Kabupaten Batanghari dua periode asal Durian Luncuk, Kecamatan Batin XXIV, menilai belum munculnya sosok calon Wakil Bupati karena beberapa faktor.

"Ke depan tidak bagus juga kalau tidak ada yang mau jadi wakil, karena yang jadi wakil ini takut dijadikan 'Ban Serap'. Karena yang namanya 'Ban Serap' selalu tergantung," ujar Asmuni.

Asmuni mengaku belum ada nama calon Wakil Bupati Batanghari periode 2020-2024 dari Partai Golkar. Dia berharap agar figur pendamping Bupati Batanghari segera muncul ke permukaan. "Sampai sekarang belum terjajaki," katanya.

Istilah 'Ban Serap' bagi Wakil Bupati Batanghari yang disampaikan Asmuni, rupanya memang kerap terjadi dalam pemerintahan Kabupaten Batanghari.

Pada masa kepemimpinan Abdul Fattah-Syahirsah SY periode 2001-2006, hubungan Bupati dan Wakil Bupati dikabarkan kurang harmonis hingga akhir jabatan. Mereka kemudian menjadi rival dalam Pilkada 2006-2011.

Dalam Pilakda ini, Abdul Fattah memilih berpasangan dengan Ali Redo. Sementara Syahirsah memilih berpasangan bersama Ardian Faisal (Putra Saman Chatib) mantan Bupati Batanghari periode 1991-2001. Pilkada ini berhasil dimenangkan pasangan Syahirsah-Ardian Faisal.

Keharmonisan pasangan ini dikabarkan hanya bertahan beberapa bulan saja. Ardian Faisal kemudian lebih memilih rumah dinas sebagai kantor pribadinya hingga akhir masa jabatan.

Persoalan serupa terjadi lagi pada masa kepemimpinan Syahirsah-Sofia Joesoef (istri mendiang Abdul Fattah). Pasangan ini menang dari pasangan petahana Sinwan-Arzanil dalam Pilkada 2016-2021.

Hanya beberapa bulan pasca pelantikan, Sofia Joesoef mengaku kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya hanya dijadikan 'Ban Serap'. Sofia berujar tidak pernah dilibatkan dalam proses penyusunan kabinet dan jarang menerima undangan kegiatan resmi pemerintahan.

976