Home Ekonomi Strategi Kemitraan Menjadi Model Kerjasama Ekonomi Asean

Strategi Kemitraan Menjadi Model Kerjasama Ekonomi Asean

Bangkok, Gatra.com - Di hari terakhir pelaksanaan KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Ahad (23/6), forum tertinggi di ASEAN ini menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan untuk mencapai masyarakat ASEAN yang berpusat (people-centred).

Juga berorientasi pada masyarakat (people-oriented), dan berwawasan ke depan sehingga seluruh negara anggota ASEAN semakin solid dan bersatu menghadapi situasi dan tantangan regional dan global yang berubah dengan cepat.

“Pemimpin negara ASEAN menegaskan kembali mengenai pentingnya untuk bersatu dan menjaga kekompakan ASEAN dalam membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN serta menjaga hubungan dengan mitra eksternal,” jelas Menteri Perdagangan Enggartisto Lukito yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo pada Rangkaian KTT ini.

Pada pilar ekonomi, KTT ASEAN ke-34 membahas mengenai sejumlah program prioritas pada masa keketuaan Thailand tahun ini, antara lain, penyusunan ASEAN Digital Integration Framework Action Plan (DIFAP) untuk integrasi ekonomi digital dan pelaksanaan ASEAN Single Window (ASW) untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN.

Selain itu, pertemuan KTT ASEAN ke-34 juga menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah. ASEAN akan meningkatkan konektivitasnya dengan implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025, serta akan melakukan pendekatan yang holistik untuk menghadapi revolusi industri 4.0, antara lain dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. ASEAN juga berkomitmen semakin berperan aktif dalam ekonomi global.

Ada pun peran yang dapat diambil ialah melalui penyelesaian proses perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebagai momentum untuk memulihkan kembali kepercayaan dunia internasional terhadap sistem perjanjian perdagangan dunia. Negara ASEAN akan memberikan dukungan politis yang kuat untuk segera menyelesaikan perundingan RCEP.

Terkait dengan situasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, ASEAN akan mengambil sikap proaktif dalam menanggapi fenomena tersebut, yaitu dengan mendukung sistem perdagangan multilateral yang inklusif dan transparan.

ASEAN akan bekerja sama dengan negara mitra dagang untuk bersama-sama mendorong proses reformasi World Trade Organization (WTO). Sementara itu, kerja sama subregional ASEAN juga akan ditingkatkan, terutama dalam konteks Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP- EAGA).

850