Home Ekonomi Produksi Pertanian di Bali Sulit Tembus Sektor Wisata

Produksi Pertanian di Bali Sulit Tembus Sektor Wisata

Denpasar, Gatra.com - Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, IB Wisnuardhana mengatakan, produk pertanian di Provinsi Bali sebenarnya mampu bersaing di kancah nasional. Hanya saja, produk ini masih terkendala pasar.

“Kendala produk petani masih di hilir yakni pasar yang belum sesuai harapan khususnya terkait Pergub 99/2018,”  jelasnya, Senin,(24/6) di Renon,Denpasar, Bali.

Dalam Pergub 99/2018 mengatur soal pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal bali yang mewajibkan toko swalayan, hotel restoran dan katering untuk menyerap produk tersebut. 

Petani Bali, lanjut Wisnuardhana mampu menghasilkan produk berkualitas, hanya memang diakui sebagian produk masih tergantung musim.

"Ada beberapa produk dihasilkan sepanjang tahun seperti salah satunya pisang. Jadi dari sisi produksi dan kualitas sebenarnya sangat memadai," ujarnya.

Menurut dia, masih sedikit produk petani bisa masuk ke sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran. Padahal pergub hanya menargetkan sekitar 30%hasil pertanian masuk ke hotel dan restoran.

“Ini yang perlu ditelusuri dimana kendalanya dilihat potensi pasar sangat besar. Ditambah apalagi Bali dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya," jelasnya.

Wisnuardhana mengakui, tantangan sektor pertanian dimasa mendatang akan semakin besar.  Selain tenaga kerja (anak muda) yang tak berminat terjun ke pertanian, juga kendala pada alih fungsi lahan yang terus meningkat.

“Kondisi ini jelas akan mempengaruhi produksi,” tegas Wisnuardhana

 

Reporter : A.A. Gede Agung

Editor: Wem Fernandez