Mataram, Gatra.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) bertekad mewujudkan swasembada telur. Kebutuhan telur di NTB masih banyak didatangkan dari luar daerah.Karena itu, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT. Gerbang NTB Emas (GNE) akan mengembangkan industri peternakan ayam petelur skala besar.
Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas (GNE), Samsul Hadi menyatakan, pengembangan industri peternakan ayam petelur skala besar itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini menunjang target Pemprov menjadikan NTB swasembada telur.
“Karena itu akan melakukan pengembangan ayam petelur untuk kapasitas industri 40 ribu butir ke atas setiap hari. Pihaknya menargetkan dalam satu sampai dua tahun ke depan produksi telur mencapai 100 ribu butir per hari. Telur yang didatangkan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTB tiap bulan mencapai 1,3 juta butir,” kata Samsul Hadi di Mataram, Senin (24/6).
Dikatakan, pihaknya ingin agar perusahaan daerah yang dipimpinnya bisa mengambil peran agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Jika kebutuhan dalam daerah terpenuhi, selanjutnya bisa ekspansi, ekspor ke luar daerah.
Sementara itu lokasi pengembangan industri peternakan ayam petelur skala besar tersebut rencananya berada di wilayah Kecamatan Narmada Lombok Barat. Lokasinya berada di aset milik Pemprov NTB.
Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB menyebutkan, konsumsi telur di NTB cukup tinggi. Namun pasokan telur tidak mencukupi. Menurut data pada 2018, NTB harus mendatangkan 22 juta butir telur dari luar daerah setiap tahun.
Populasi ayam kampung di NTB sekitar 9,5 juta ekor. Sedangkan ayam potong dalam bentuk anak ayam sekitar 35 juta ekor. Sementara anak ayam petelur yang didatangkan dari luar daerah kemudian dipelihara peternak di NTB sebanyak 750 ribu ekor.