Jakarta, Gatra.com - Nilai impor migas dan non-migas pada Mei 2019 mencapai US$14.534,2 juta atau turun $865,0 juta (5,62%) dibandingkan April 2019. Penyebabnya, nilai impor migas dan non-migas mengalami penurunan sebesar US$143,4 juta (6,41%) dan US$721,6 juta (5,48%).
Penurunan impor migas dipicu turunnya nilai impor hasil minyak US$263,6 juta (18,29%) dan gas US$59,5 juta (18,13%). Namun impor minyak mentah US$179,7 juta (38,59%).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, nilai impor kumulatif pada Januari sampai Mei 2019 sebanyak US$70.601,9 juta, turun 9,23% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Penurunan terjadi pada impor migas dan nonmigas masing-masing US$2.833,8 juta (23,77%) dan US$4.348,0 juta (6,60 %),” ujarnya di kantor BPS, Senin (24/6).
Menurutnya, penurunan impor migas juga disebabkan oleh turunnya impor seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah sebanyak US$1.766,5 juta (43,74%), hasil minyak US$1.043,1 juta (14,44%), dan gas US$24,2 juta (2,14%).
Lebih lanjut, selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Agustus 2018 dengan nilai mencapai US$3.045,7 juta dan terendah terjadi di Maret 2019, yaitu US$1.520,8 juta. Sementara nilai impor non-migas tertinggi tercatat pada bulan Juli 2018 sebesar US$15.637,1 juta dan terendah pada Juni 2018 dengan nilai US$9.126,9 juta.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, volume impor Mei 2019 naik 3,71% (525,1 ribu ton) yang disebabkan oleh naiknya volume impor non-migas sebesar 7,95% (819,0 ribu ton), namun volume impor migas turun 7,66% (293,9 ribu ton).
“Jika dilihat lebih lanjut, penurunan volume impor migas disebabkan oleh turunnya volume impor hasil minyak 19,97% (458,5 ribu ton) dan gas 18,72% (117,3 ribu ton) walaupun impor minyak mentah naik 30,83% (281,9 ribu ton),” imbuhnya.
Volume impor Januari-Mei 2019 mengalami penurunan 4,08% (2.906,2 ribu ton) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu turunnya volume impor migas sebesar 19,15% (3.924,0 ton), walaupun volume impor non-migas naik 2,01% (1.017,8 ribu ton).
Rata-rata harga agregat barang impor Indonesia pada Mei 2019 turun 9,00% dibandingkan April 2019. Penurunan disebabkan oleh turunnya harga agregat barang impor non-migas sebesar 12,44%, walaupun harga agregat barang impor migas naik 1,35%. Jika dibandingkan pada bulan yang sama. Saat tahun sebelumnya, rata-rata harga agregat barang impor Mai 2019 turun 7,75%.