Betun, Gatra.com - Seorang perawat merupakan tenaga kesehatan yang berada di garis depan dalam memberikan pelayanan. Karena itu harus mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan ilmu keperwatan medis saat ini.
“Seorang perawat dituntut untuk selalu meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya agar bisa selaras dengan perkembangan teknologi terkini dalam bidang kesehatan,” kata Kadis Kesehatan Malaka Drg. Paskalia Frida Fahik ketika membuka kegiatan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) bagi Perawat Puskesmas Tingkat Kabupaten Malaka di Betun, Senin (24/6).
Drg. Paskalia mengatakan BTCLS merupakan pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdarutan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. “Karena itu saya harapkan para petugas Puskesmas yang menjadi garis terdepan dalam pelayanan ini harus bena –benar mengikuti pelatihan ini,” katanya.
Para peserta kata dia, harus berperan aktif dalam pelatihan ini untuk dapat mengaplikasikannya di tempat kerja masing-masing. “Pelatihan ini sangat penting. Terutama untuk melakukan tindakan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan mencegah kerusakan organ untuk mengurangi angka kematian & kecacatan pada penderita di kabupaten Malaka," ujar Drg. Paskalia.
Dia mengapresiasi Global Trainning Centre karena telah bersedia menjadi nara sumber dalam pelatihan ini. “Saya ucapkan terima kasih kepada Global Trainning Centre yang telah bersedia menjadi Narasumber pada kegiatan Pelatihan BTCLS. Harapan kami pelatihan seperti ini dapat dilanjutkan tahun depan dan seterusnya,” Paskalia.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Global Trainning Centre Jakarta dan dihadiri Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan NTT, Panitia dan peserta dari 20 Puskesmas di Malaka.
Rencananya, pada bulan Juli 2019 mendatang, Kabupaten Malaka akan menjadi tuan rumah pelaksanaan sepak bola Eltari Memorial Cup XXIX Tahun 2019 yang diikuti 22 Kabupaten/ Kota di NTT. Dan Dinas Kesehatan bersama jaringannya menjadi Tim P3K dalam acara tersebut.
“Untuk itu kegiatan pelatihan ini juga merupakan salah satu langkah mempersiapkan Tim P3K dalam menangani kasus kegawatdaruratan yang terjadi saat pertandingan berlangsung sepak bola nanti,” jelas Drg. Paskalia.