Home Teknologi AS Gunakan Satelit untuk Sensus Penduduk Tahun Depan

AS Gunakan Satelit untuk Sensus Penduduk Tahun Depan

Albuquerque, Gatra.com - Biro Sensus Amerika (US Census Bureau) menerapkan teknologi canggih untuk melakukan sensus penduduk. Sensus ini menggabungkan teknologi geografis dan udara yang bisa menghitung populasi secara akurat. Rencananya biro sensus AS akan menggunakan teknologi ini untuk menghitung populasi orang kulit hitam yang tinggal di tempat-tempat terpencil, yang selama ini diwaspadai pemerintah federal.

Badan sensus tersebut menggunakan gambar udara untuk mengetahui populasi di daerah yang sulit dijangkau. 

Direktur Biro Sensus Steven Dillingham mengatakan teknologi ini dapat memverifikasi alamat untuk memastikan semua orang dihitung.

Teknologi ini menggunakan satelit dan pesawat untuk mengambil foto daerah penduduk, kemudian pegawai biro membandingkan perumahan yang diambil dalam gambar melalui peta digital dari sensus terakhir, di tahun 2010.

Kepala Divisi Geografi Biro Deirdre Dalpiaz Bishop, menyebut biro ini telah menggunakan teknologi geografis sejak 1990, namun tidak pernah menggunakan akses akurat dari udara, sebagaimana dilaporkan Associated Press melaporkan pada Senin (24/6).

Teknologi itu yang dikenal sebagai sistem informasi geografis atau GIS dengan menggunakan komputer untuk menganalisis lingkungan, formasi tanah, sungai dan data lainnya yang ditangkap oleh satelit. Penggunaan teknologi ini muncul di tengah kekhawatiran adanya wilayah yang tidak terjamah sensus, seperti wilayah suku dan komunitas yang tidak dihitung dalam penghitungan setiap 10 tahun.

Terkait sensus itu, Mahkamah Agung AS menimbang apakah administrasi Trump dapat menambahkan pertanyaan kewarganegaraan pada sensus 2020, karena ini bisa menekan jumlah imigran yang kuatir mengungkapkan status mereka kepada pejabat federal.

Meski akan menggunakan teknologi mumpuni, biro sensus tetap menghadapi kritik dalam perencanaan kuesioner di internet dan telepon. Menurut para advokat, cara ini mengabaikan penduduk di daerah pedesaan dengan infrastruktur komunikasi yang kurang memadai.

Direktur Layanan Pemetaan University of New York Steven Romalewski menganggap kritik itu adil, namun memuji biro sensus karena menggunakan teknologi geografis dan udara untuk mengumpulkan data populasi yang paling sulit untuk dihitung selama ini.

“Teknologi itu tidak menjamin Anda memiliki penghitungan yang akurat, tetapi jika Anda memanfaatkan data dengan citra satelit, Anda akan memiliki informasi terbaik," katanya. 

Para ahli memuji teknologi ini dan menganggap sensus penduduk di AS akan lebih akurat ke depannya.

110

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR