London, Gatra.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa bakteri yang hidup di kulit katak dapat melindunginya dari virus mematikan. BBC mengutip dari jurnal Frontiers in Microbiology, Senin (24/6), penelitian itu dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Exeter dan Zoological Society of London. Mereka mengatakan, bakteri itu dapat menyelamatkan spesies katak seperti katak umum Eropa.
Sebelumnya, penelitian terdahulu sempat memaparkan bahwa sedikitnya 40% spesies hampir mati karena faktor-faktor seperti patogen, hilangnya habitat, dan perubahan iklim.
Para ilmuwan Inggris itu melihat bagaimana katak biasa mengatasi ranavirus, yang dapat membunuh sejumlah besar katak dalam waktu singkat di kolam Inggris. Mereka menemukan hubungan antara wabah penyakit dan peningkatan bakteri pada kulit katak di berbagai populasi di Inggris selatan.
Baca juga: Kodok Purba Berbintang, Spesies Baru dari India
Dr Lewis Campbell dari University of Exeter mengatakan, hal ini memberikan demonstrasi pertama bahwa di alam liar ada korelasi antara populasi yang mendapatkan penyakit dan populasi yang tetap bebas penyakit, serta campuran bakteri pada kulit.
"Ini seperti peluru perak melawan virus, berpotensi berhasil," katanya.
Baca juga: Katak Segede Beras, Kecebongnya Sebesar Apa?
Ada bukti yang berkembang bahwa bakteri kulit dapat melindungi amfibi dari jamur chytrid, penyakit katak mematikan lainnya yang umum di seluruh dunia. Koktail yang disebut bakteri ramah sedang dikembangkan yang mungkin membantu melindungi spesies katak.
"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa dengan upaya dan penelitian yang cukup, terapi probiotik yang serupa mungkin efektif melawan ranavirus," kata Dr Xavier Harrison juga dari University of Exeter.