Washington, Gatra.com - Gedung Putih berencana mengucurkan dana sejumlah US$50 miliar atau sekitar Rp725 triliun (kurs Rp14.500) kepada negara di Timur Tengah (Timteng)untuk meningkatkan ekonomi di negara tersebut. Reuters, Senin (24/6), mewartakan, dana sejumlah itu juga akan digunakan untuk menghubungkan West Bank dan Gaza.

Penasihat Senior Gedung Putih, Jared Kushner, akan menyampaikan rencana bertajuk 'perdamaian menuju kemakmuran' pada konferensi internasional di Bahrain pada pekan ini. Rencana tersebut nantinya akan mencakup pengembangan 179 proyek infrastruktur dan bisnis.

Untuk pembagian dana, lebih dari US$ 50 miliar akan diberikan ke wilayah Palestina yang mengalami kesulitan ekonomi lebih dari 10 tahun. Sementara itu, dana lainnya akan dibagi ke kawasan Mesir, Lebanon, dan Yordania.

Dari 179 proyek itu, beberapa di antaranya akan berada di semenanjung Sinai, Mesir. Penetapan lokasi tersebut dirasa akan bermanfaat bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza karena berdekatan dengan daerah yang padat dan serba kekurangan.

Pemerintahan Trump berharap bahwa negara-negara Teluk dan negara-negara kaya di Eropa dan Asia, bersama investor swasta, akan menanggung sebagian besar tagihan.

"Seluruh gagasan di sini adalah bahwa kami ingin orang-orang [Eropa dan Asia] menyetujui rencana tersebut dan kemudian kami akan berdiskusi dengan orang-orang untuk melihat siapa yang tertarik dalam berpotensi melakukan apa [investasi," kata Kushner.

Pembukaan cetak biru (blue print) ini merupakan lanjutan rencana setelah dua tahun perundingan dan penundaan dalam meluncurkan rencana perdamaian yang lebih luas antara Israel dan Palestina. Pasalnya, Palestina memboikot rencana tersebut dan menolak untuk berbicara dengan pemerintahan Trump karena mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017.